Perusahaan Perbankan di India Telah Kehilangan 1000 Karyawannya Karena Terinfeksi Covid-19

- 18 Mei 2021, 06:00 WIB
Ilustrasi Covid-19.
Ilustrasi Covid-19. /Pixabay

ZONA PRIANGAN - Perusahaan perbankan di India telah kehilangan lebih dari seribu karyawan dan lebih banyak lagi yang terinfeksi, menurut badan industri, menggaris bawahi banyaknya virus yang telah mengambil alih negara yang berjuang melawan krisis virus corona terburuk di dunia.

"Kami telah kehilangan lebih dari 1.000 kolega," kata S. Nagarajan, sekretaris jenderal Asosiasi Pejabat Bank Seluruh India mengatakan kepada Bloomberg News melalui telepon pada Sabtu, seperti dikutip ZonaPriangan.com dari NDTV, Senin 17 Mei 2021.

"Karyawan bank adalah pekerja garis depan dan virus mempengaruhi mereka," tambahnya.

Dengan lebih dari 24 juta orang jatuh sakit di negara itu dan lebih dari 266.200 meninggal di tengah wabah yang tumbuh paling cepat di dunia, sebagian besar negara bagian diisolasi dengan perintah ketat untuk tinggal di rumah.

Baca Juga: Serangan Covid-19 Belum Usai, India Kini Dilanda Tauktae dan Sudah 12 Orang Tewas

Tetapi sektor perbankan ditempatkan sebagai layanan penting dan sebagian dibebaskan dari perintah 'lockdown'. Pemberi pinjaman diizinkan dalam beberapa kasus untuk menelepon sebanyak 50 persen dari tenaga kerja mereka di cabang bank untuk menghindari gangguan dalam layanan perbankan.

CH Venkatachalam, sekretaris jenderal Asosiasi Karyawan Bank Seluruh India, badan pekerja bank terbesar, mengatakan kepada situs web moneycontrol.com bahwa 1.200 karyawan telah meninggal karena virus tersebut.

"Tidak semua bank bersedia memberikan rincian dan kebijakan kompensasi untuk keluarga mereka yang meninggal karena virus ini," kata Venkatachalam.

The Press Trust of India pada Jumat melaporkan bahwa Debasish Panda, seorang birokrat senior pemerintah federal menulis kepada otoritas negara bagian mendesak mereka untuk mendapat prioritas vaksinasi corona terhadap karyawan bank dan asuransi.

Baca Juga: Eksklusif, Merasa Jadi Teroris 27 Pilot Pesawat Tempur Israel Tidak Patuhi Perintah Menyerang Palestina

India, yang menghadapi kekurangan vaksin yang parah, sejauh ini telah memberikan lebih dari 180 juta suntikan corona.

Pada tingkat ini, akan membutuhkan waktu sekitar 2,5 tahun yang diproyeksikan untuk mencakup 75 persen populasi dengan vaksin dua dosis, menurut pelacak vaksin Bloomberg.***

Editor: Yudhi Prasetiyo

Sumber: NDTV


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x