Saat tubuh Omanchetan tergeletak di luar rumahnya, gajah besar itu berdiri di samping pelayat sebelum menyentuh tubuh penunggangnya, atau mahout, pada saat-saat penuh perhatian.
Teman dan keluarga Mahout berteriak dengan emosi saat Brahmadathan mencoba mengangkatnya dengan menggoyangkan belalainya.
Baca Juga: Desa Curon Muncul Lagi setelah 71 Tahun Menghilang, Warga Berburu Foto untuk Instagram
Omanchetan meninggal dalam usia 74 tahun minggu lalu di rumahnya di Kerala, India Selatan.
Menurut mereka yang mengenalnya, Omanchetan dan Brahmadathan akan menghabiskan setiap hari bersama dan memiliki hubungan yang mendalam.
Putra Omanchetan, Rajesh berkata: "Ketika Brahmadathan datang ke pemakaman, saya tidak tahan."
"Mereka saling mencintai seperti apa pun. Keinginan terakhir Omanchetan adalah melihat Brahmadathan. Semua orang iri dengan ikatan mereka."
"Ayah saya telah menjadi mahout dan pelatih selama hampir enam dekade dan ikut serta dalam berbagai festival untuk menarik orang banyak," ujar Rajesh yang dikutip Daily Star.
Gajah terkenal karena mengunjungi sisa-sisa anggota keluarga yang meninggal, membelai tulang mereka, atau kadang-kadang bergoyang-goyang seperti berjaga-jaga.