Kapal Perang Iran Berlayar ke Samudra Atlantik, Amerika Menduga Ada Misi Rahasia ke Venezuela

- 11 Juni 2021, 00:12 WIB
 Armada kapal perang di laut.*
Armada kapal perang di laut.* /Pixabay D/efence-Imagery

ZONA PRIANGAN - Perjalanan kapal perang Iran di Samudra Atlantik mengundang rasa penasaran dunia internasional.

Namun pejabat Amerika Serikat, memprediksi kapal perang Iran itu memiliki misi dengan tujuan Venezuela.

TV pemerintah Iran cuma melaporkan kapal perang itu berangkat dari pelabuhan selatan Iran di Bandar Abbas tanpa tujuan akhir.

Baca Juga: Ini 10 Mata Uang yang Dianggap Lemah Terhadap Dolar Amerika, Rupiah Ada di Urutan Berapa Ya

Laksamana Habibollah Sayyari, Wakil Panglima Militer Iran mengatakan, misi mereka sebagai pelayaran terpanjang dan paling menantang angkatan laut Iran.

TV pemerintah Iran merilis klip pendek kapal perusak yang berlayar melalui laut Atlantik.

Video itu kemungkinan diambil dari Makran, sebuah kapal tanker minyak komersial yang dikonversi dengan platform peluncuran mobile untuk helikopter.

Baca Juga: Kucing Tidak Rasakan Manis, Kanguru Sulit Mundur, Siput Bisa Tidur 3 Tahun dan Ular Mampu Memprediksi Gempa

“Angkatan Laut meningkatkan kapasitas pelayarannya dan membuktikan daya tahan jangka panjangnya di laut dan kondisi cuaca Atlantik yang tidak menguntungkan,” kata Sayyari.

Dia menambahkan bahwa kapal perang Iran tidak akan singgah di pelabuhan negara mana pun selama misi tersebut.

Gambar dari Maxar Technologies tertanggal 28 April tampaknya menunjukkan tujuh kapal serang cepat Iran yang biasanya terkait dengan paramiliter Pengawal Revolusi di dek Makran.

Baca Juga: Otak Udang Itu Gambaran Orang Bodoh, tapi Patrick Lebih Bodoh Karena Bintang Laut Tak Punya Otak

Gambar satelit dari Planet Labs Inc. menunjukkan kapal itu meninggalkan pelabuhan di Bandar Abbas beberapa saat setelah 29 April. Tidak segera jelas di mana Makran dan kapal perusak itu sekarang.

Situs web Politico pertama kali melaporkan pada akhir Mei, mengutip pejabat anonim, bahwa tujuan akhir kapal mungkin Venezuela.

Iran mempertahankan hubungan dekat dengan Presiden Venezuela Nicolas Maduro, dan telah mengirimkan bensin dan produk lainnya ke negara itu di tengah kampanye sanksi AS yang menargetkan bahan bakar.

Baca Juga: Desa Curon Muncul Lagi setelah 71 Tahun Menghilang, Warga Berburu Foto untuk Instagram

Caracas yang kelaparan Venezuela diyakini telah membayar Iran, di bawah sanksi AS sendiri, untuk pengiriman tersebut.

Seorang pembantu utama Maduro membantah laporan pers bahwa kapal-kapal itu akan berlabuh di sana, demikian ditulis ABC News.

Pejabat itu berbicara dengan syarat anonim untuk membahas masalah geopolitik yang sensitif.

Baca Juga: Alderley Edge Desa Paling Kaya, Sepanjang Jalan Ada Lamborghini, Bugatti, McLarens dan Zonda F Carbon Edition

Selama konferensi pers 31 Mei, juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Saeed Khatibzadeh menolak untuk mengatakan ke mana Makran akan pergi.

Saeed menyebut Iran selalu hadir di perairan internasional dan memiliki hak ini berdasarkan hukum internasional dan dapat hadir di perairan internasional.

"Tidak ada negara yang dapat melanggar hak ini, dan saya memperingatkan bahwa tidak ada yang membuat salah perhitungan," ujarnya.

Baca Juga: Seorang Wisatawan Tewas Direbus Hidup-hidup di Kolam Air Panas Yellowstone

Kapal serang cepat di Makran adalah jenis yang digunakan Garda Revolusi dalam pertemuan tegangnya dengan kapal perang AS di Teluk Persia.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: ABC News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x