Anak-anak Terpapar Covid-19 yang Parah, Tak Mungkin Menerima Perawatan yang Sama seperti Orang Dewasa

- 14 Juni 2021, 12:05 WIB
 Seorang wanita dan anak-anak menerapkan protokol kesehatan dengan menggunakan masker sebagai upaya untuk mencegah penyebaran COVID-19.
Seorang wanita dan anak-anak menerapkan protokol kesehatan dengan menggunakan masker sebagai upaya untuk mencegah penyebaran COVID-19. /UPI / John Angelillo

Hydroxychloroquine tampaknya tidak efektif dalam mengobati virus, setidaknya berdasarkan penelitian yang ada, meskipun pemikiran sebelumnya mungkin membantu.

Setidaknya hingga saat ini, anak-anak berisiko lebih rendah terkena infeksi virus corona dan penyakit parah akibat COVID-19. Tapi itu mungkin berubah, karena varian baru, atau galur virus terus muncul, tegas Bourgeois.

Baca Juga: Hadiahkan Al Fatihah untuk Diri Sendiri, Ini Cara Mengamalkannya dan Rasakan Manfaat serta Keutamaannya

Untuk penelitian ini, ia dan rekan-rekannya menganalisis catatan kesehatan elektronik dari 671 anak yang didiagnosis dan dirawat karena COVID-19 di enam negara - Inggris, Prancis, Jerman, Spanyol, Singapura, dan Amerika Serikat.

Sekitar 200, atau 30 persen dari anak-anak yang dilibatkan dalam penelitian ini berusia 2 tahun ke bawah, sedangkan 25 persen berusia 12 hingga 17 tahun.

Dari anak-anak dalam penelitian ini, 15 persen mengalami aritmia jantung, atau detak jantung tidak teratur, karena COVID-19, sementara 13 persen menderita pneumonia virus, infeksi paru-paru parah yang disebabkan oleh virus.

Baca Juga: Seorang Ibu Bertindak sebagai Pahlawan, Menyingkirkan Ular Berbisa dari Kamar Anaknya Tanpa Harus Membunuhnya

Sebelas persen anak-anak juga menderita gagal paru-paru akibat COVID-19.

Namun, hanya enam anak dalam penelitian yang menerima remdesivir, sementara tujuh anak diberi hidroksiklorokuin yang kurang efektif.

Selain itu, kurang dari satu dari lima anak yang diobati dengan ACE inhibitor, ARB blocker dan diuretik, yang semuanya digunakan untuk membantu mencegah tekanan darah dan komplikasi jantung terkait, kata para peneliti.

Halaman:

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: UPI.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x