Angkatan Udara Bertanggung Jawab Atas Penembakan di Gereja yang Menewaskan 26 Orang

- 8 Juli 2021, 18:02 WIB
Ilustrasi penembakan./Pixabay
Ilustrasi penembakan./Pixabay /

ZONA PRIANGAN - Mantan anggota Angkatan Udara, Devin Kelley melakukan penembakan brutal di Gereja Sutherland Springs, Texas, pada November 2017.

Aksi barbar Devin Kelley saat kebaktian di First Baptist Church menewaskan 26 orang dari usia 5 hingga 72 tahun.

Penembakan massal di sebuah rumah ibadah itu tercatat sebagai sejarah paling buruk yang pernah ada.

Baca Juga: Euro 2020: Lolos ke Final Semua Pemain Inggris Gembira, Kecuali Kalvin Phillips yang Sedih, Ini Penyebabnya

Hakim federal, Hakim Xavier Rodriguez yang memimpin sidang gugatan perdata para korban memutuskan Angkatan Udara Amerika Serikat 60% bertanggung atas insiden tersebut.

Hakim Xavier Rodriguez menemukan bahwa Kelley pernah diselidiki dan diadili di pengadilan militer karena menyerang istri dan anak tirinya.

"Angkatan Udara seharusnya memperingatkan FBI bahwa Kelley tidak dapat membeli senjata secara legal," tulis Rodriguez.

Baca Juga: Elsa Datang Mengamuk Sebabkan Tiga Kematian

Pengadilan menyimpulkan bahwa Pemerintah gagal melakukan kehati-hatian yang wajar dalam upayanya untuk menyerahkan sejarah kriminal ke FBI.

Kegagalan Pemerintah untuk melakukan kehati-hatian yang wajar meningkatkan risiko kerugian fisik bagi masyarakat umum, termasukpPenggugat.

"Kegagalan itu secara langsung menyebabkan kematian dan luka-luka penggugat di Gereja First Baptist Sutherland Springs pada 5 November 2017," ujar Rodriguez.

Baca Juga: Sudah Puluhan Orang Menghilang Tanpa Bekas di Jalan Raya Kematian

Pendeta Gereja First Baptist, Frank Pomeroy mengatakan kepada Koresponden Kepala Kehakiman ABC News, Pierre Thomas pada tahun 2019 bahwa dia masih terluka akibat penembakan itu.

"Bencananya hampir sama menyakitkannya dengan yang sebenarnya, apa yang dilakukan penembak di gereja kami," kata Pomeroy.

Hakim memberi waktu 15 hari kepada pemerintah untuk membuat rencana penyelesaian.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: ABC News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x