Dalam klip lain, tentara itu mengklaim, "Saya dengan bangga menjabat sebagai perwira polisi militer selama tiga tahun di IDF."
"Sekarang beri tahu saya, apakah saya terlihat seperti dapat melukai warga sipil yang tidak bersalah?"
Baca Juga: China Kirim Balik Pengungsi Korea Utara, Kim Jong-un Siapkan Hukuman Mati Massal untuk 50 Orang
"Berhenti menyebarkan kebohongan tentang Israel, kami memiliki militer paling bermoral!" tegasnya.
TikToker lainnya, Yael Deri, yang memiliki 1,4 juta pengikut yang mengesankan, menggambarkan dirinya di bio-nya sebagai anggota batalion Ta'oz di IDF.
The Sun melaporkan, Yael Deri sering membagikan klip lipsync-nya dari pos pemeriksaan militer.
Baca Juga: Lebih dari Seribu Anggota Komunitas Sepeda Telanjang Bulat Keliling Kota Cardiff
Rebecca Stein, profesor antropologi budaya di Duke University mengatakan kepada Rolling Stone bahwa unit media sosial IDF memiliki "banyak kendali atas narasi".
"Mereka menganggap diri mereka pionir dalam bahasa media sosial, dan itu penting bagi mereka," ujarnya.
"Ada sejarah panjang di Israel tentang ikonografi militer yang menyukai keindahan dalam seragam sebagai simbol nasionalis," ucapnya.