Harappan City Dholavira Diakui oleh Unesco sebagai Warisan Dunia

- 30 Juli 2021, 15:02 WIB
Harappan City Dholavira diakui oleh Unesco sebagai warisan dunia.
Harappan City Dholavira diakui oleh Unesco sebagai warisan dunia. /NDTV.COM

ZONA PRIANGAN - Dholavira di Gujarat telah diakui oleh Unesco sebagai Situs Warisan Dunia pada Selasa, 27 Juli 2021. Dholavira adalah kota era Harappan yang terbentang lebih dari 100 hektar di Khadir, salah satu pulau di Rann of Kutch.

Salah satu dari lima kota terbesar di Peradaban Lembah Indus, Dholavira terletak sekitar 250 km dari Bhuj dan memiliki dua aliran musiman yakni Mansar dan Manhar, dan perjalanan ke situs ini melewati dataran gurun Rann of Kutch yang kaya akan populasi satwa liar. Properti itu terdiri dari dua bagian, kota bertembok dan kuburan di sebelah baratnya.

Rilis dari pemerintah, menambahkan bahwa Dholavira berkembang selama hampir 1.500 tahun.

Baca Juga: 'Ikatan Cinta' Jumat 30 Juli 2021: Elsa Keguguran dalam Pelariannya, Nino Ancam dan Serang Balik Aldebaran

Menurut catatan Survei Arkeologi India (ASI) di Dholavira, penggalian di situs tersebut telah mengungkapkan tujuh tahap budaya yang mendokumentasikan naik turunnya Peradaban Indus. Kota ini, luar biasa karena perencanaan dan arsitekturnya. Di antara keajaiban di Dholavira adalah sisa-sisa dua stadion terbuka dan sistem pemanenan air.

"Komponen yang menonjol dari lanskap kota yang berkembang penuh terdiri dari benteng bipartit, kota tengah dan kota bawah, dua stadia, sebuah 'annexe', serangkaian waduk yang semuanya terletak di dalam benteng yang sangat besar berjalan di keempat sisinya," kata catatan ASI, dikutip ZonaPriangan.com dari NDTV, Rabu 28 Juli 2021.

Sebuah rilis dari Komite Warisan Dunia UNESCO mengatakan Dholavira adalah salah satu pemukiman perkotaan yang paling luar biasa dan terpelihara dengan baik di Asia Selatan yang berasal dari milenium ke-3 hingga pertengahan ke-2 SM.

Baca Juga: 'Ular Penis' Asal Hutan Brasil 200 Tahun Lalu, Kini Menyerbu Kanal-kanal di Amerika Serikat

"Ditemukan pada 1968, situs ini dibedakan oleh karakteristiknya yang unik, seperti sistem pengelolaan airnya, mekanisme pertahanan berlapis-lapis, penggunaan batu secara ekstensif dalam konstruksi dan struktur pemakaman khusus," tambahnya.

Halaman:

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: NDTV


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x