Pencopotan besar-besaran pada hari Jumat mengikuti daerah lain di Afghanistan yang telah jatuh ke tangan kelompok militan secara berurutan selama seminggu terakhir. Taliban telah merebut sekitar selusin ibu kota provinsi dan para pejabat AS mengatakan jatuhnya Kabul mungkin tak terelakkan.
Pada hari Kamis, Pentagon berjanji untuk mengirim 3.000 tentara AS ke Kabul untuk membantu mengevakuasi pekerja di Kedutaan Besar Amerika dan pemerintah Inggris mengirim ratusan untuk mendukung staf diplomatiknya.
Kedutaan Besar AS di Kabul juga memperingatkan semua orang Amerika di Afghanistan untuk segera pergi.
Utusan utama Amerika Serikat untuk Afghanistan, Zalmay Khalilzad, telah melakukan pembicaraan dengan Taliban, mencari jaminan bahwa kelompok itu tidak akan menyerang Kedutaan Besar AS di Kabul, The New York Times melaporkan.
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price mengatakan Amerika Serikat akan melanjutkan "kehadiran diplomatik inti" di Kabul, tetapi mencatat bahwa beberapa dari 1.400 staf kedutaan akan segera meninggalkan Afghanistan.
Baca Juga: Helikopter Westland Lynx Sangar di Medan Perang Afghanistan Kini Tampil Anggun untuk Wisatawan
Pentagon mengatakan sedang memindahkan 3.000 Marinir dan tentara ke Afghanistan dan 4.000 tentara lainnya ke wilayah itu untuk mengevakuasi sebagian besar kedutaan AS dan warga Amerika di Kabul. Pasukan pertama tiba pada hari Jumat.
Belanda dan Denmark juga mengumumkan bahwa mereka akan menutup kedutaan mereka.
Para pejabat mengatakan mereka berharap agar Kedutaan Besar Belanda di Kabul tetap buka selama mungkin, tetapi membuat rencana untuk mengungsi jika perlu.