Meskipun ada seruan dari AS dan beberapa organisasi internasional untuk mencari solusi politik dengan pemerintah Ghani, Taliban menuntut pengalihan kekuasaan sepenuhnya.
Kepergian Ghani yang tiba-tiba mengejutkan Taliban, kata juru bicara itu kepada Al-Jazeera yang dikutip rt.com.
Namun mantan pembantu Ghani justru bersedia mengurus penyerahan masa transisi pemerintahan kepada Taliban.
"Dengan senang hati saya melakukan proses penyerahan istana kepresidenan kepada militan Taliban," kata mantan pengawal Ghani kepada Al-Jazeera.
Ketika Taliban dilaporkan bersiap untuk mendeklarasikan "Emirat Islam Afghanistan" dari istana, pekerja asing dan diplomat, berupaya meninggalkan Kabul.***