ZONA PRIANGAN - Para peneliti telah menciptakan protein reporter genetik baru dan lebih efisien untuk mendeteksi protein spesifik dalam sel, sebuah langkah yang diyakini membantu dalam studi materi genetik dan proses intraseluler, direkayasa atau sebaliknya.
Protein reporter yang dikodekan secara genetik banyak digunakan di bidang bioteknologi. Protein reporter ini membantu mendeteksi protein tertentu dan memecahkan kode sirkuit genetik yang direkayasa. Namun, protein reporter konvensional bergantung pada fluoresensi molekul protein, yang membuatnya sulit untuk mendeteksi beberapa strain.
Namun, para peneliti di University of Washington dan Microsoft telah mengembangkan protein reporter yang dapat dibaca oleh perangkat penginderaan nanopori.
Para peneliti menyebut protein reporter baru ini tag protein yang dapat dialamatkan nanopore yang direkayasa sebagai reporter (NanoporeTERs, atau NTERs). Tim telah mengembangkan 20 tag NTER dan menyimpannya di perpustakaan.
NTER adalah protein dengan "ekor" bermuatan yang menariknya ke sensor pori nano melalui medan listrik. Peneliti kemudian menggunakan pembelajaran mesin untuk memecahkan kode sinyal listrik ini dan mengklasifikasikannya ke dalam kode batang NTER.
“Ini adalah antarmuka baru yang fundamental antara sel dan komputer,” sebuah laporan oleh EurekAlert mengutip Jeff Nivala, salah satu dari sembilan penulis dan Asisten Profesor Riset Universitas Washington, dikutip ZonaPriangan.com dari NDTV, Sabtu 28 Agustus 2021.
Baca Juga: Okinawa Jepang Menangguhkan Penggunaan Vaksin Moderna Setelah Mendeteksi Lebih Banyak Kontaminasi
Laporan penelitian ini dipublikasikan di Nature Biotechnology. Protein reporter dapat membantu peneliti mengumpulkan data tentang proses dan anomali sel. Secara konvensional, hanya protein optik yang menunjukkan efek fluoresen yang dapat dideteksi melalui metode coba-coba.