Network
ZONA PRIANGAN - Orang yang terinfeksi dengan varian Delta yang lebih menular memiliki viral load 300 kali lebih tinggi daripada mereka yang terinfeksi versi asli virus corona ketika gejala pertama kali diamati, menurut hasil sebuah penelitian di Korea Selatan.
Tetapi jumlahnya secara bertahap menurun dari waktu ke waktu menjadi 30 kali dalam empat hari dan lebih dari 10 kali dalam sembilan hari dan itu menyamai tingkat yang terlihat pada varian lain setelah 10 hari, kata Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) pada Selasa, 24 Agustus 2021.
Beban yang lebih tinggi berarti virus menyebar jauh lebih mudah dari orang ke orang, meningkatkan infeksi dan rawat inap, seorang pejabat kementerian kesehatan Lee Sang-won mengatakan pada konferensi pers.
Baca Juga: Generatornano, Lantai Kayu yang Menghasilkan Listrik Saat Diinjak
"Tapi itu tidak berarti Delta 300 kali lebih menular... kami pikir tingkat penularannya 1,6 kali lipat varian Alpha, dan sekitar dua kali lipat versi virus aslinya," kata Lee, dikutip ZonaPriangan.com dari NDTV, Selasa 24 Agustus 2021.
Varian Delta dari novel coronavirus pertama kali diidentifikasi di India dan varian Alpha di Inggris.
Untuk menghindari penyebaran varian Delta, yang sekarang menjadi strain dominan di seluruh dunia, KDCA mendesak orang-orang untuk segera dites ketika mengembangkan gejala corona dan menghindari pertemuan langsung.
Baca Juga: Rumah Gelembung Jetsons dengan Gaya Hayalan Abad Antariksa Dijual Rp 16 Miliar
Penyebaran cepat varian Delta dan tingkat vaksinasi yang rendah telah membuat sebagian besar Asia lengah, terutama di pasar negara berkembang, bahkan ketika ekonomi di Eropa dan Amerika Utara dibuka kembali.
