Analis mengatakan pemerintahan yang stabil dan kooperatif di Kabul akan membuka peluang ekonomi bagi China dan memungkinkan perluasan penggerak infrastruktur luar negerinya yang besar, 'Belt and Road Initiative'.
Taliban juga dapat melihat China sebagai sumber penting dukungan ekonomi dan berpotensi menjadi sekutu utama.
Pekan lalu seorang juru bicara Taliban mengatakan Beijing telah menjanjikan mereka peningkatan bantuan dan bantuan corona.
Namun, Beijing mewaspadai kelompok yang memberikan dukungan kepada separatis Uyghur minoritas Muslim yang ingin menyusup ke wilayah perbatasan sensitif Xinjiang.
Wang mengatakan pada Rabu bahwa China tidak akan ikut campur dalam urusan internal Afghanistan, tetapi berharap Taliban akan menjalankan kebijakan domestik dan luar negeri yang moderat dan stabil, dengan tegas menindak semua jenis kekuatan teroris, dan bergaul dengan baik dengan semua negara, terutama negara-negara tetangga.***