Yahudi Tidak Takut Taliban, Khawatirkan Warganya Diculik ISIS-K atau Alqaeda

- 19 September 2021, 17:11 WIB
Satu-satunya orang Yahudi lain yang diketahui di Afghanistan meninggal pada tahun 2005.*
Satu-satunya orang Yahudi lain yang diketahui di Afghanistan meninggal pada tahun 2005.* /nypost.com /Twitter

ZONA PRIANGAN - Zebulon Simantov merupakan orang Yahudi terakhir yang meninggalkan Afghanistan setelah Taliban berkuasa.

Semula Zebulon Simantov bersikukuh untuk tetap tinggal di Afghanistan, namun dia akhirnya setuju dievakuasi ke negara tetangga.

Evakuasi Zebulon Simantov agak rumit. Walau pada akhirnya Zebulon Simantov mau diangkut di tim penyelamat lewat jalur darat.

Baca Juga: Pasukan Taliban Kawal Staf Bank Dunia, Gedung Kementerian Urusan Wanita Dijadikan Pelayanan Khotbah

Tim penyelamat yang membawa Zebulon Simantov diorganisir oleh pengusaha Israel-Amerika Moti Kahana.

Orang Yahudi sebenarnya tidak terlalu khawatir terhadap Taliban. Mereka justru memperhitungkan bangkitnya ISIS-K dan Alqaeda.

"Saya menjelaskan kepada Zebulon, bukan Taliban yang perlu dikhawatirkan. Mereka bahkan mungkin melindungi Anda," kata Moti Kahana.

Baca Juga: Kendaraan Taliban Jadi Sasaran Serangan Bom ISIS-K, Tiga Orang Tewas di Nangarhar

"Yang harus diwaspadai justru ISIS-K dan Alqaeda yang akan mencoba dan menculik Anda," ucap Kahana kepada The Post.

Menurut Kahana, Zebulon Simantov bisa menjadi target penculikan ISIS yang pada gilirannya meminta uang tebusan.

"Atau mereka akan memenggal kepalamu karena mereka membutuhkan perhatian media," ujar Kahana.

Baca Juga: Lions of Panjshir Merebut Tiga Provinsi dari Taliban, Perang Saudara Berlanjut

Kahana membawa Simantov keluar dari Afghanistan ke “negara tetangga” melalui rute darat pada minggu pertama September bersama dengan lusinan warga Afghanistan lainnya yang rentan.

Simantov berada di sebuah hotel, bersama dengan Uskup Agung Robert Gosselin dari Persekutuan Gereja Episkopal Injili dan salah satu mitra keuangan Kahana.

Sementara para pendukungnya di New York mencoba mengatur dokumen yang diperlukan untuk membawanya ke AS, di mana kerabat di Queens sudah siap untuk membawanya masuk.

Kemungkina terakhir, Zebulon Simantov bermukim kembali di Israel.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: nypost


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x