Profesor Anthony Glees, dari Pusat Studi Keamanan dan Intelijen di Universitas Buckingham, juga memperingatkan kembalinya kamp pelatihan teroris terkenal yang pernah tersebar di Afghanistan.
Prof Glees mengatakan kepada Sun Online: "Saya yakin pelatihan jihadis akan dilanjutkan dan saya tidak akan terkejut jika rekrutan pertama ke kamp pelatihan tidak mulai menuju Afghanistan."
"Terlebih lagi, justru karena kami tampaknya mundur, dan setuju bahwa Taliban telah menang, mereka bisa menyerang kami lagi," ujarnya.
Baca Juga: Misteri Monster Ogopogo Muncul Kembali di Danau Okanagan
Pakar itu juga mengatakan presiden AS Joe Biden membuat "keputusan yang sepenuhnya salah" dengan menarik diri secara cepat, dengan konsekuensi "untuk semua negara Barat".
Dia berkata: "Kami tampak lemah, dan itulah hal terakhir yang harus kami lakukan. Kami tidak cukup kuat untuk berada di sana tanpa AS."
Sementara itu, Letnan Jenderal Scott Berrier, direktur badan intelijen pertahanan AS, mengatakan: "Satu hingga dua tahun bagi Alqaeda untuk membangun kemampuannya."
Baca Juga: Ini Wajah Ular yang Paling Mengerikan di Dunia, Penampilannya Mirip Monster
Sebuah kertas kerja oleh Overseas Development Institute, sebuah think tank London, mengatakan bahwa Taliban telah membangun hubungan pribadi selama bertahun-tahun dengan anggota Alqaeda.
Dikatakan: "Narasi Taliban 'kita dapat mengendalikan mereka' dapat dibaca sebagai terlalu percaya diri yang berbahaya atau tidak jujur dan menipu."***