ZONA PRIANGAN - Iran telah gagal untuk sepenuhnya menghormati persyaratan kesepakatan yang dicapai dengan pengawas nuklir PBB pada dua pekan lalu yang memungkinkan para inspektur untuk melayani peralatan pemantauan di negara itu, kata pengawas itu pada Minggu, 26 September 2021.
"Direktur Jenderal (IAEA) (Rafael Grossi) menekankan bahwa keputusan Iran untuk tidak mengizinkan Badan akses ke bengkel manufaktur komponen sentrifugal TESA Karaj bertentangan dengan persyaratan yang disepakati dari Pernyataan Bersama yang dikeluarkan pada 12 September," kata IAEA, dikutip ZonaPriangan.com dari NDTV, Senin 27 September 2021.
Iran mengizinkan inspektur Badan Energi Atom Internasional untuk mengganti kartu memori kamera di sebagian besar peralatan, seperti yang disepakati pada 12 September, kata IAEA. Tapi itu tidak memungkinkan terjadi di bengkel yang membuat komponen centrifuge di kompleks TESA Karaj, tambah pengawas.
Baca Juga: Terkait Wacana BPOM Akan Labeli Kemasan Pangan Mengandung BPA, Inaplas Menyatakan Keberatannya
Iran sebelumnya mengatakan hanya akan menyerahkan rekaman kamera dari situs nuklir utama setelah kesepakatan tercapai untuk mencabut sanksi AS.
IAEA telah mengeluh bahwa Iran menghalangi pekerjaan pemantauannya.
Negara-negara Barat menuduh Iran mencoba membuat senjata nuklir. Teheran membantahnya, mengatakan program nuklirnya damai.
Direktur Jenderal IAEA Rafael Grossi terbang ke Teheran pada minggu ini saat negosiasi mengenai peralatan pemantauan terhenti. Selama kunjungan, ia bertemu Mohammad Eslami, kepala baru Organisasi Energi Atom Iran.