Network
ZONA PRIANGAN - Dokter kulit Rusia, Vladimir Zhirnokleev mengalami gegar otak setelah mendapat serangan membabi buta dari Bakhriddin Azimov.
Dugaan sementara, Bakhriddin Azimov merasa cemburu karena istrinya dipegang-pegang Vladimir Zhirnokleev.
Setelah diperiksa Vladimir Zhirnokleev, pasien wanita berhijab itu melapor kepada Bakhriddin Azimov, tangan, perut dan punggungnya dipegang dokter.
Wanita itu pun menuturkan, selain memegang-megang yang dilarang secara Islami, dokter kulit itu memberi pujian: kulitnya sangat indah.
Keruan saja Bakhriddin Azimov sebagai suaminya terbakar rasa cemburu. Dia mendatangi tempat praktik dokter dan menyerangnya.
Menurut rt.com yang dikutip Daily Star, serangan itu terjadi Selasa lalu di Nizhnevartovsk, Siberia. Pria itu didakwa melakukan hooliganisme.
Baca Juga: Nude Cruise Mengangkut Penumpang Telanjang Melintas di Sungai Exe, Warga Devon Kaget Tidak Percaya
Zhirnokleev mengatakan dia hanya meminta wanita itu untuk menunjukkan siku, perut, dan punggungnya dan dia tidak memintanya untuk menanggalkan pakaian.
Setelah memeriksanya, dia mengatakan kepadanya bahwa tidak ada masalah dan berkata: "Kulitnya indah."
Namun wanita itu kemudian mengeluh kepada suaminya yang lahir di Tajikistan bahwa pemeriksaan medis tersebut tidak sesuai dengan “hukum Islam”.
Baca Juga: Google Maps Tangkap Pasangan yang Bermain Seks di Belakang Tembok Gudang Manchester
"Saya yakin dokter memuji istri saya selama pemeriksaan, yang tidak sesuai dengan prinsip saya," kata Azimov.
“Jika Anda seorang dokter, lakukan pekerjaan Anda. Pujian dan pertanyaan yang berlebihan berada di luar deskripsi pekerjaan seorang dokter," ucapnya.
Tetapi Zhirnokleev bersikeras bahwa dia hanya memberikan pendapat klinisnya tentang kulit wanita itu.
Baca Juga: Ada Tiga Jenis Nafsu pada Manusia, Cuma Nomor 3 yang Harus Dihindari
Surat kabar Komsomolskaya Pravda melaporkan bahwa Zhirnokleev berkata: “Umat Muslim harus segera menyelesaikan semua masalah dengan manajemen - dengan tenang dan konstruktif."
“Saya sudah dewasa, saya memiliki beberapa pendidikan, banyak pengalaman, dan kami masih hidup dalam negara yang diatur oleh supremasi hukum. Orang harus mematuhi hukum dan mengikuti aturan," ujarnya.
Zhirnokleev didiagnosis mengalami cedera kepala, gegar otak, dan memar.***
