“Kami putus asa, meminta seseorang untuk membantu kami karena kami berada di antah berantah,” kata Fuentes Matos yang dikutip ABC News.
Fuentes Matos hanya diberikan janji-janji dan lelah menunggu dan akhirnya menggugat Pemerintah AS, terkait visa keragaman.
Lebih dari 20.000 orang telah menggugat setelah mereka dinyatakan sebagai pemenang lotere visa dan menyerahkan dokumen yang diperlukan tetapi tidak pernah mendapat wawancara atau kesempatan untuk datang ke Amerika Serikat.
Pemerintah telah mengeluarkan sekitar seperempat dari visa yang dialokasikan untuk tahun fiskal yang berakhir pada September setelah pemrosesan dihentikan selama pandemi virus corona.
Seorang pejabat Departemen Luar Negeri mengatakan pandemi menyebabkan "pengurangan besar" dalam kapasitasnya untuk memproses visa.
Baca Juga: Perut dan Punggung Istrinya Dipegang-pegang, Seorang Suami Cemburu dan Menyerang Dokter Kulit
Sementara kedutaan dan konsulat telah diinstruksikan untuk mencoba memprioritaskan kasus lotere.***