Network
ZONA PRIANGAN - Amerika Serikat (AS) melihat sejumlah besar gerakan militer Rusia di sepanjang perbatasannya dengan Ukraina.
Namun intelijen AS melaporkan pasukan Rusia itu belum melakukan pergerakan yang agresif.
“Kami pernah melihat ini sebelumnya. Apa artinya ini? Kami belum tahu, terlalu dini untuk mengatakannya,” kata Kepala Staf Gabungan Jenderal Mark Milley, Rabu.
Baca Juga: Iran Siarkan Langsung Penyerbuan Helikopter IRGC Terhadap Kapal Perang Amerika Serikat
Musim semi ini, Moskow membuat khawatir ibu kota Kiev dan Barat dengan membangun ribuan tentara di sepanjang perbatasan dengan Ukraina.
Ketegangan agak mereda setelah Kremlin memerintahkan pasukan tentara kembali ke pangkalan.
Dikutip Aljazeera, Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Ukraina mengungkapkan, tentara Rusia memang telah kembali ke pangkalan setelah melakukan latihan.
Baca Juga: Ukraina Siapkan Pertumpahan Darah untuk Pasukan Rusia, Kremlin: Tentara Kami Masih di Kota Yelnya
Namun jumlah pasukan di perbatasan terbilang masih banyak mencapai 90 ribu personel.
"Setelah pelatihan, unit Angkatan Darat ke-41 tetap tinggal, sekitar 260 kilometer (160 mil) dari perbatasan Ukraina," kata Kemenhan Ukraina.
“Perlu dicatat bahwa Federasi Rusia secara berkala menggunakan praktik pemindahan dan pengumpulan unit militer untuk menjaga ketegangan,” kata kementerian itu.
Baca Juga: Istri Nekat Lakukan Hubungan Intim dengan Bos agar Suami Dapat Promosi Jabatan di Kantor
Kemenhan Ukraina sebelumnya membantah laporan media terkait Rusia kembali mengumpulkan pasukan di dekat perbatasan.
Bantahan Kiev muncul setelah outlet berita Politico yang berbasis di AS mengatakan foto satelit ada pengumpulan pasukan Rusia di perbatasan.
Gambar satelit yang dipasok oleh perusahaan luar angkasa AS Maxar Technologies menunjukkan sekitar 1.000 kendaraan militer di dekat kota Rusia Yelnya, sekitar 250 kilometer (150 mil) utara perbatasan Ukraina.
Baca Juga: Joe Biden Tertangkap Kamera Tertidur di Pembukaan KTT Iklim COP26, Donald Trump Kini Bisa Tertawa
“Berdasarkan tinjauan citra sateli, peralatan tank, pengangkut personel lapis baja, artileri self-propelled dan peralatan pendukung terkait tiba di daerah itu pada akhir September,” kata Maxar kepada Reuters.
Kremlin menolak laporan itu dan pada hari Rabu mengatakan bahwa Rusia mempertahankan kehadiran militer di wilayahnya jika diperlukan.***
