Network
Subjek lainnya juga tewas, katanya, menambahkan orang ketiga dibawa ke rumah sakit dengan cedera yang tidak mengancam jiwa.
Jenazah korban penembakan telah dipindahkan ke Layanan Medial Forensik di mana mereka akan diidentifikasi.
Baca Juga: Jurnalis China yang Dipenjara Karena Liputan Corona Wuhan Kemungkinan Tidak Selamat
"Jaksa Agung negara bagian Quintana Roo akan melakukan semua tindakan investigasi untuk mengejar dan menangkap kemungkinan pelaku tindakan ilegal ini," kata kantor tersebut, seraya menambahkan bahwa berbagai departemen telah mulai mengumpulkan bukti.
Departemen Luar Negeri mengatakan kepada ABC News dalam sebuah pernyataan bahwa mereka mengetahui penembakan itu dan "bekerja sama dengan pihak berwenang setempat untuk menentukan apakah ada warga AS yang terpengaruh," sambil mendesak orang Amerika yang hadir di resor untuk menghubungi orang yang dicintai dan memberi tahu mereka tentang kondisi mereka.
Penembakan itu terjadi beberapa minggu setelah seorang travel blogger dan seorang warga negara Jerman tewas di kota Tulum di Quintana Roo ketika mereka terjebak dalam baku tembak dua geng narkoba yang bersaing.
Baca Juga: Remaja Pembunuh Berdarah Dingin, Menembak Teman Sekolahnya, Terobsesi dengan Senjata Api Sejak Kecil
Setelah penembakan pada hari Kamis, mantan senator Claudia Anaya Mota membandingkan penembakan itu dengan adegan dalam film horor.
"Ada yang berpikir bahwa masalah ketidakamanan kita hanya di jalanan. Tapi ini terjadi setiap hari," cuitnya. "Apakah menurut Anda turis ingin terus datang untuk berbagi tragedi kita?" ujarnya, bertanya sekaligus mengkhawatirkan prospek sektor pariwisata negerinya.***
