Apa yang membuat pertumbuhan anak manusia itu sangat berbeda adalah karena tidak mengandung tulang rawan atau tulang, menjadikannya "ekor manusia sejati", lapor Daily Star.
Ini hanya satu dari 40 kasus cacat lahir yang pernah didokumentasikan.
Laporan pertama tentang ekor hidup itu berasal dari abad ke-19, menurut jurnal tersebut.
Anggota badan kelima si kecil adalah satu-satunya komplikasi setelah kelahirannya pada 35 minggu prematur sekitar Januari tahun ini.
Baru setelah pemindaian ultrasound, dokter memastikan bahwa ekornya tidak menempel pada sistem sarafnya, yang berarti bisa diangkat melalui pembedahan.
Saat ini tidak diketahui apakah anak tersebut mengalami rasa sakit selama operasi atau jika ekornya dilepas atas permintaan orang tua.
Setelah pengangkatannya, dokter menemukan bola itu terdiri dari lemak dan jaringan ikat embrionik. Ekornya sendiri hanyalah jaringan tanpa tulang.
Laporan itu menyebut ekor itu sebagai "anomali bawaan yang langka" dan diakui para ilmuwan belum sepenuhnya memahaminya.