Wakil utusan Rusia untuk PBB, Dmitry Polyanskiy mengatakan kepada wartawan di New York bahwa patroli itu adalah “tanggapan terhadap kehadiran militer yang berkembang di perbatasan Polandia-Belarus.”
Warsawa mengerahkan lebih dari 15.000 tentara ke perbatasan minggu ini, ketika ribuan migran dari Timur Tengah berusaha menyeberang dari Belarus dan meminta suaka.
Baca Juga: Andalan Angkatan Udara Rusia, Jet Tempur Sukhoi Su-57 Mampu Lepaskan Rudal dalam Posisi Vertikal
Polandia dan Uni Eropa menuduh Minsk "mempersenjatai" para pengungsi dan menyebut upaya penyeberangan sebagai bentuk "perang hibrida."
"Rusia dan Belarus memiliki perjanjian serikat pekerja yang membawa kewajiban tertentu," kata Polyanskiy yang dikutip rt.com.
Tupolev Tu-160, yang dikenal di Rusia sebagai 'White Swan' dan oleh NATO sebagai 'Blackjack', adalah pembom terbesar, terberat, dan tercepat di dunia, yang mampu mencapai kecepatan Mach 2.
Baca Juga: Iran Merayakan Kemenangan Besar Bisa Mengusir Kapal Perang AS, Salami: Akan Tercatat Dalam Sejarah
Hal ini dapat membawa 45.000 kg (99.208 lb) persenjataan, termasuk rudal jelajah konvensional serta roket berujung nuklir.***