ZONA PRIANGAN - Saif al-Islam Gaddafi, putra mantan pemimpin Libya Moammar Gaddafi, mengajukan dokumen hari Minggu untuk mencalonkan diri sebagai presiden negara itu.
Foto dan video yang dibagikan secara online menunjukkan Gaddafi, berjenggot dan mengenakan pakaian tradisional Libya, saat ia duduk di depan poster untuk pemilihan 24 Desember dan menandatangani surat-surat pemilihan.
Dia mengutip sebuah ayat dari Al-Qur'an yang diterjemahkan menjadi "menghakimi antara kami dan orang-orang kami dengan benar."
"Tuhan selalu menang dalam tujuannya. Bahkan jika orang-orang kafir membencinya," tambahnya, menggabungkan dua bagian lain dari kitab suci umat Muslim.
Ayahnya, Moammar Gaddafi ditangkap dan dibunuh pada Oktober 2011 di akhir pemberontakan delapan bulan melawan rezimnya setelah ia memerintah negara itu selama beberapa dekade, seperti dikutip ZonaPriangan dari UPI.com, 14 November 2021.
Pengadilan Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Gaddafi muda mengutip dua tuduhan kejahatan terhadap kemanusiaan tetapi dia tidak pernah diekstradisi untuk menghadapi dakwaan.
Baca Juga: Taksi Meledak di Luar Rumah Sakit di Liverpool, 1 Tewas dan 3 Pria Ditahan
Setelah pemberontakan, ia ditahan oleh pasukan pemberontak dan sebagian besar tetap berada di luar ruang publik sejak pembebasannya.
Kelompok hak asasi dan pengamat lainnya telah menyuarakan keprihatinan bahwa pemilihan akan bebas dan adil.
Kelompok bersenjata dan tentara bayaran tetap hadir di seluruh negeri dan Khalifa Hifter, pemimpin Tentara Nasional Libya, diperkirakan akan secara resmi mengumumkan pencalonannya sebagai presiden.
Terlepas dari kekhawatiran tersebut, masyarakat internasional telah mendorong agar pemilihan berlangsung sesuai rencana, dengan peringatan Perserikatan Bangsa-Bangsa bahwa siapa pun yang mencoba menghalangi atau memalsukan hasil pemilihan akan menghadapi sanksi.***