ZONA PRIANGAN - Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Rusia menyampaikan protes terhadap kedutaan Amerika Serikat di Moskow.
Protes tersebut terkait manuver pesawat NATO yang membahayakan penerbangan sipil di atas Laut Hitam.
Juru bicara Kemenlu Rusia, Maria Zakharova mengatakan, sudah banyak insiden pesawat mata-mata NATO melakukan manuver bahaya.
Moskow berupaya melakukan dialog substantif namun Amerika Serikat selalu mengabaikannya.
"Ke depan, Rusia berhak melakukan dengan cara sendiri untuk mencegah dan menghilangkan ancaman yang muncul," ujar Maria.
Menurut Maria, penerbangan militer AS dan NATO dilakukan tanpa komunikasi radio, rencana penerbangan atau izin kontrol lalu lintas udara.
Baca Juga: Perang Bisa Terjadi, NATO dan Rusia Saling Tuduh Menumpuk Kekuatan Militer di Perbatasan
"Kondisi itumenimbulkan risiko serius bagi keselamatan pesawat sipil," ucacp Maria yang dikutip rt.com.
Catatan yang diserahkan kepada Amerika pada hari Rabu mencantumkan setidaknya lima insiden, termasuk tiga yang baru saja terjadi minggu lalu.
Pada tanggal 3 Desember, sebuah pesawat pengintai CL-600 AS memotong rute pesawat sipil yang sudah mapan di atas Laut Hitam sambil turun dengan cepat.
Kontrol lalu lintas udara Rusia memperingatkan penerbangan yang dioperasikan oleh Aeroflot, maskapai terbesar di negara itu, yang kemudian mengubah jalurnya dan menghindari tabrakan.
Sebuah jet penumpang Malta dalam perjalanan dari Sochi ke Skopje di sepanjang koridor yang sama juga harus mengubah arah.
Kemudian pada hari itu, jet Rusia dikirim untuk mencegat pesawat mata-mata strategis RC-135 di atas Laut Hitam.
“Kami melihat situasi berbahaya seperti itu sepanjang waktu,” kata Maria.***