Ketegangan antara Taiwan dan China telah mencapai titik didih di tengah peringatan bahwa invasi skala penuh dapat terjadi pada tahun 2025.
Pada tanggal 10 Oktober, Taiwan merayakan Hari Nasionalnya, seperti yang telah dilakukan pada tanggal 10 bulan 10 setiap tahun selama 110 tahun terakhir.
Baca Juga: Jokowi Bisa Jadi Presiden Indonesia Dua Periode, Ternyata Ini Rahasianya
Dikutip Daily Star, perayaan itu untuk memperingati pemberontakan Wuchang yang mengakhiri dinasti kekaisaran terakhir.
Surat kabar itu mengatakan keterlibatan AS dalam "masalah Taiwan" hanya akan memperburuk situasi.
"Jika AS terus menganggap pulau Taiwan sebagai pion untuk menahan daratan China dan mengirim sinyal yang salah kepada [pemerintah], maka situasinya akan terus memburuk," katanya.
Baca Juga: China Terbangkan 27 Jet Tempur ke Taiwan, Beijing: AS Ikut Campur Pasti Kalah
"Menyelesaikan masalah Taiwan dengan paksa akan menjadi pilihan yang tak terelakkan dan satu-satunya bagi daratan China."
Pemimpin China Xi Jinping berjanji untuk menyatukan kembali pulau itu, dengan paksa jika perlu, dalam pidatonya pada tahun 2019.***