PLA Percaya Pasukan dan Senjata Amerika Serikat di Taiwan Ditakdirkan untuk Dihancurkan

- 11 Desember 2021, 05:19 WIB
Sebuah jet tempur J-11 China terbang di dekat Angkatan Laut AS P-8 Poseidon sekitar 215 km sebelah timur Pulau Hainan China.*
Sebuah jet tempur J-11 China terbang di dekat Angkatan Laut AS P-8 Poseidon sekitar 215 km sebelah timur Pulau Hainan China.* /X80001/

ZONA PRIANGAN - China kembali menerbangkan pesawat tempur ke wilayah Taiwan yang memicu ketakutan invasi bakal terjadi.

Pesawat itu didentifikasi 6 pesawat tempur J-16, dua pesawat tempur J-10, dua pesawat pengebom H-6, satu pesawat mata-mata Y-8, satu pesawat anti-kapal selam Y-8, dan satu pesawat mata-mata KJ-500.

Penasihat keamanan nasional AS Jake Sullivan bersumpah bahwa Washington 'tidak akan pernah membiarkan' invasi China terjadi.

Baca Juga: Bentrokan di Atas Laut Hitam, Rusia Kirim Jet Tempur Cegat Pesawat Mata-mata RC-135

Pernyataan itu direspons dengan kemarahan Beijing lewat editorial surat kabar The Global Times, corong bagi penguasa Komunis China.

"Tidak ada yang percaya AS memiliki keinginan yang benar untuk membela Taiwan dengan segala cara," tulis Global Times.

Surat kabar itu memastikan, AS ditakdirkan untuk dihancurkan di Taiwan. Senjata yang dijual AS akan dimusnahkan Tentara Pembebasan Rakyat.

Baca Juga: Ibu 48 Tahun Asal Missouri Mampu Menipu Dua Brondong, Dapat Pinjaman Mahasiswi dan Kerja di Perpustakaan

“Dapat dipercaya bahwa PLA akan menghabisi pasukan AS yang datang untuk menyelamatkan Taiwan,” tambahnya.

Ketegangan antara Taiwan dan China telah mencapai titik didih di tengah peringatan bahwa invasi skala penuh dapat terjadi pada tahun 2025.

Pada tanggal 10 Oktober, Taiwan merayakan Hari Nasionalnya, seperti yang telah dilakukan pada tanggal 10 bulan 10 setiap tahun selama 110 tahun terakhir.

Baca Juga: Jokowi Bisa Jadi Presiden Indonesia Dua Periode, Ternyata Ini Rahasianya

Dikutip Daily Star, perayaan itu untuk memperingati pemberontakan Wuchang yang mengakhiri dinasti kekaisaran terakhir.

Surat kabar itu mengatakan keterlibatan AS dalam "masalah Taiwan" hanya akan memperburuk situasi.

"Jika AS terus menganggap pulau Taiwan sebagai pion untuk menahan daratan China dan mengirim sinyal yang salah kepada [pemerintah], maka situasinya akan terus memburuk," katanya.

Baca Juga: China Terbangkan 27 Jet Tempur ke Taiwan, Beijing: AS Ikut Campur Pasti Kalah

"Menyelesaikan masalah Taiwan dengan paksa akan menjadi pilihan yang tak terelakkan dan satu-satunya bagi daratan China."

Pemimpin China Xi Jinping berjanji untuk menyatukan kembali pulau itu, dengan paksa jika perlu, dalam pidatonya pada tahun 2019.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Daily Star


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x