Reuters melaporkan secara eksklusif pada 1 Desember bahwa dewan Bank Dunia telah mendukung transfer $280 juta atau sekitar Rp4 triliun dari ARTF ke kedua lembaga tersebut.
Satu sumber mengatakan komite pengarah ARTF telah menyetujui transfer pada 3 Desember, memberikan donor dana perwalian sampai Jumat untuk mengajukan keberatan.
Baca Juga: Sebuah Keluarga Dibuat Syok karena Seekor Ular Berbisa Merayap di Pohon Natal Mereka
Empat sumber yang mengetahui masalah tersebut mengatakan bahwa tidak ada donor yang keberatan, membuka jalan bagi transfer tersebut.
"Akan menjadi kejutan bagi banyak orang jika ada yang keberatan," kata salah satu sumber.
Laurel Miller, mantan penjabat perwakilan khusus AS untuk Afghanistan dan Pakistan, mengkritik keputusan untuk memanfaatkan ARTF untuk bantuan kemanusiaan yang ketat, dengan mengatakan uang harus datang dari sumber lain dan dana $ 1,5 miliar atau sekitar Rp21,5 triliun harus digunakan untuk inisiatif besar untuk menghentikan keruntuhan lembaga negara yang pekerjanya tidak dibayar selama berbulan-bulan.
"Kita berbicara tentang runtuhnya layanan publik yang melayani rakyat Afghanistan," kata Miller, yang mengawasi program Asia dari International Crisis Group.
"Itu bukan tentang membantu Taliban. Itu tentang membantu warga Afghanistan yang membutuhkan negara yang berfungsi. Mereka membutuhkan lebih dari sekadar bantuan makanan," pungkasnya.***