Saksi lain melihat seorang individu meninggalkan tempat kejadian dengan sepeda motor sesaat sebelum ledakan.
Setelah serangan itu, pihak berwenang meminta orang-orang untuk kembali ke rumah karena takut teroris akan menyerang lagi.
Pasukan keamanan Kongo yakin Pasukan Demokrat Sekutu (ADF) berada di balik kekejaman itu, lapor rt.com.
Kelompok teroris juga aktif di negara tetangga Uganda, di mana ia berasal pada pertengahan 1990-an.
Setelah berjanji setia kepada ISIS pada tahun 2019, ADF telah melakukan banyak serangan mematikan di kedua negara, dan dianggap sebagai salah satu organisasi teroris paling berbahaya.
Baca Juga: Cek Fakta: Paus Fransiskus Meninggal Setelah Membaca Pidato Natal Urbi et Orbi di Vatikan
Provinsi Kivu Utara, tempat ledakan Sabtu terjadi, telah berada di bawah kendali militer sejak Mei.
Pihak berwenang memberlakukan keadaan darurat dalam upaya membasmi milisi bersenjata.***