Ukraina Kemungkinan Lebih Dulu Menyerang Rusia pada Februari 2022, Kawasan Krimea Jadi Target Utama

- 28 Desember 2021, 05:37 WIB
Militer bersiaga di perbatasan.*
Militer bersiaga di perbatasan.* /Reuters /Yannis Behrakis

ZONA PRIANGAN - Konflik Rusia dan Ukraina makin memanas. Sebelumnya ada dugaan Rusia akan menyerang pada Januari 2022.

Kini muncul dugaan baru yang menyebut Ukraina akan menyerang lebih dulu pada Februari 2022.

Seorang anggota parlemen oposisi di Duma Negara Rusia, Mikhail Delyagin menyebut Ukraina lebih berpeluang melancarkan serangan.

Baca Juga: NATO Kerahkan Persenjataan Perang di Ukraina, Siap Hadapi Rusia dalam Konflik Skala Besar

"Serangan Ukraina terjadi dari beberapa arah dan yang paling mudah ke Krimea," kata Delyagin, yang dikutip RIA Novosti.

Menurut Delyagin, Rusia sebenarnya bisa menjadi target serangan militer awal tahun depan.

“Ada ancaman nyata dari serangan terhadap Rusia. Mereka sedang dipersiapkan untuk itu,” klaim Delyagin.

Baca Juga: Juara Tinju Kelas Berat Ini Dikenal Sebagai Anti-vaksin, Dia Meninggal Setelah Terpapar Omicron

“Hal-hal cukup sulit bagi mereka [di Ukraina] untuk membuat orang mengantre. Satu-satunya cara adalah perang," tambahnya.

Delyagin memperkirakan serangan Ukraina didukung Barat akan berada di suatu tempat dari awal Februari hingga akhir Maret.

Pasukan Ukraina dapat menyerang Krimea, serta Rostov-on-Don, Belgorod, atau Bryansk, tiga kota di dekat perbatasan.

Baca Juga: ISIS Makin Brutal, Kepala Pendeta Dipenggal dan Diserahkan Kepada Istrinya

Namun, menurut Delyagin, Kiev sebenarnya tidak menginginkan perang dengan Rusia, cuma mereka mendapat tekanan dari Barat.

Delyagin adalah anggota partai oposisi "Rusia yang Adil - Untuk Kebenaran," dan terpilih awal tahun ini.

Pada awal 1990-an, ia bekerja sebagai ahli di bawah Boris Yeltsin, ketua Soviet Tertinggi saat itu, sebelum Yeltsin kemudian terpilih sebagai presiden pertama Rusia.

Baca Juga: 16 Rudal Balistik dan Lima Drone Bunuh Diri Iran Hancurkan Instalasi Nuklir Dimona Israel

Komentar Delyagin mengikuti beberapa klaim dari media Barat dan politisi bahwa Moskow telah mulai memusatkan pasukan di perbatasannya dengan Ukraina.

Dikutip rt.com, Kremlin telah berulang kali menyatakan bahwa mereka tidak memiliki rencana untuk menyerang.

Sementara Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov telah menyarankan Ukraina lebih mungkin untuk meningkatkan konflik.

Baca Juga: Mumi Alien dengan Bentuk Kepala Kerucut Ditemukan di Gurun Atacama, 8 Persen DNA Bukan Manusia

Bulan lalu, Lavrov menyarankan bahwa Moskow tidak mengesampingkan kemungkinan Kiev melakukan operasi militer di Donbass, di Ukraina timur.

"Unit dan peralatan militer penting negara-negara NATO, termasuk AS dan Inggris, sedang dikerahkan lebih dekat ke perbatasan kami," katanya.

Pekan lalu, sekretaris Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina, Alexey Danilov, mengklaim bahwa Rusia telah mengerahkan 122.000 prajurit dalam jarak 200 kilometer dari perbatasan, dengan 143.500 lainnya dalam jarak 400 kilometer.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: RT.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x