Istri Aktivis yang Dilarang Meninggalkan China Akhirnya Meninggal setelah 15 Tahun Terpisah

- 13 Januari 2022, 10:18 WIB
Istri aktivis yang dilarang meninggalkan China akhirnya meninggal setelah 15 tahun terpisah.
Istri aktivis yang dilarang meninggalkan China akhirnya meninggal setelah 15 tahun terpisah. /nchrd.org

ZONA PRIANGAN - Istri dari seorang pengacara hak asasi manusia asal China yang berulang kali ditahan akhirnya meninggal dunia karena kanker pada Senin, 10 Januari 2022 di Amerika Serikat setelah permintaan suaminya untuk diizinkan meninggalkan China dan bersatu kembali dengannya diabaikan, kata aktivis hak asasi manusia.

Zhang Qing melarikan diri ke Amerika Serikat dengan anak-anak pasangan itu pada tahun 2009 setelah suaminya Yang Maodong menyoroti korupsi lokal di sebuah desa di China dan dipenjara.

Zhang didiagnosis menderita kanker usus besar stadium akhir pada Januari 2021 dan meninggal di rumah sakit pada usia 55 tahun, kata Human Rights Watch yang berbasis di New York dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada Senin.

Baca Juga: Paket Heroin Seberat 6,3 Kg serta Senjata dan Amunisi Disita di Sepanjang Perbatasan Indo-Pak di Punjab

Yang telah menerbitkan surat terbuka kepada pemerintah China pada Januari 2021 setelah mengetahui diagnosis Zhang, memohon pihak berwenang untuk "memiliki empati terhadap orang biasa" dan mengizinkannya meninggalkan negara itu untuk mengunjungi istrinya.

Dalam sebuah wawancara dengan South China Morning Post pada bulan lalu, Zhang mengatakan hidupnya akan segera berakhir, dan berbagai upaya suaminya untuk meninggalkan China dan bergabung dengannya telah dicekal.

Yang, yang juga menggunakan nama pena Guo Feixiong adalah seorang penulis dan pengacara yang dikenal karena membantu penduduk desa Cina selatan mengatur diri mereka sendiri pada tahun 2006 melawan bos Partai Komunis setempat yang mereka tuduh menjual tanah mereka secara ilegal untuk memperkaya diri sendiri.

Baca Juga: 'Ikatan Cinta' Kamis 13 Januari 2022: Al Adu Tipu Daya dengan Omnya Andin, Rendy Nekat Amuk Irvan demi Ibunya

Yang telah dipenjara berulang kali dan menghadapi pelecehan polisi dan banyak pemukulan sebagai akibat dari pembelaannya.

Keberadaannya saat ini tidak diketahui. Zhang mengatakan dalam wawancara bahwa dia tidak dapat menghubunginya selama beberapa bulan.

Zhang dan Yang tidak dapat bertemu satu sama lain sejak penahanan Yang pada tahun 2006, dengan Yang dicekal oleh pihak berwenang untuk meninggalkan negara itu bahkan selama periode intermitennya di luar penahanan, kata Human Rights Watch.

Baca Juga: Porsche Taycan Cross Turismo Listrik Pecahkan Rekor Dunia Capai Ketinggian 15.899 Kaki dengan Rute Tak Biasa

"Hanya dengan membebaskan Guo dan mengizinkannya meninggalkan China untuk menghadiri pemakamannya, otoritas China dapat mulai mengurangi kekejaman yang menimpa pasangan itu dan keluarga mereka," tulis peneliti Yaqiu Wang dalam pernyataannya, Senin, menggunakan nama pena aktivis tersebut, dikutip ZonaPriangan.com dari AFP, Selasa 11 Januari 2022.

Koalisi Pembela Hak Asasi Manusia China yang berbasis di Washington juga menyebut perlakuan Beijing terhadap pasangan itu "kejam dan tidak manusiawi".

"Tidak masuk akal dan jahat untuk mencegah Guo Feixiong mengucapkan selamat tinggal terakhir kepada istrinya yang sekarat," kata Renee Xia, direktur CHRD.***

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: AFP


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x