Network
ZONA PRIANGAN - Parlemen Inggris geger setelah Badan Intelijen MI5 menuduh donor Partai Buruh Christine Lee merupakan mata-mata China.
MI5 melaporkan, Christine Lee menyalurkan uang tunai dari Beijing untuk mempengaruhi parlemen Inggris dengan paham Komunis.
Menurut MI5, untuk sementara ini, Christine Lee baru terendus menyusup ke Partai Buruh, namun tidak menutup kemungkinan menarget anggota parlemen lain.
Christine Lee merupakan pengacara China yang telah menyumbangkan hampir £700.000 kepada Partai Buruh.
Sebagian besar dana digelontorkan melalui kantor anggota parlemen Corbynista Barry Gardiner, yang mempekerjakan putra Lee.
Tetapi pemimpin Lib Dem Ed Davey juga pernah menerima sumbangan £5.000 dari firma hukum Lee saat berada di Kabinet.
Sementara Theresa May memberi Lee hadiah perdamaian - yang tadi malam dibatalkan.
Lee telah dijepret dengan mantan PM Tory David Cameron, mantan pemimpin Partai Buruh Jeremy Corbyn dan wakilnya saat itu Tom Watson.
Dikutip The Sun, hasil penelusuran MI5, ternyata Lee terungkap sebagai agen Partai Komunis China.
Baca Juga: Agen Komunis Menyusup ke Parlemen Inggris, MI5: Pengaruhi Anggota dengan Uang dan Seks
Ketegangan antara Inggris dan China telah meregang baru-baru ini oleh kebohongan Covid negara adidaya, pelanggaran hak asasi manusia yang mengerikan dan meningkatnya serangan spionase.
PM Boris Johnson memperingatkan akhir tahun lalu bahwa China tidak akan pernah berkembang menjadi demokrasi pasar bebas.
Namun dalam ketegangan dramatis hubungan dengan Beijing, MI5 secara terbuka meniup peluit pada agen yang dicurigai setelah bertahun-tahun menyelidiki kegiatannya di Westminster.
Baca Juga: Dua Pramugari Dibius dan Dibawa ke Sebuah Mansion, Mereka Menangis Kepada Teman-temannya
Dalam langkah yang sangat langka, Dinas Keamanan mengeluarkan peringatan dan gambar Lee, menuduhnya "memfasilitasi sumbangan keuangan untuk melayani dan calon politisi".
Lee, yang juga pernah berjabat tangan dengan pemimpin China Xi Jinping, telah lama menjadi penyandang dana kantor Gardiner melalui firma hukumnya Christine Lee & Co, yang juga bekerja untuk Kedutaan Besar China di London.***
