ZONA PRIANGAN - Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) AS mengeluarkan pernyataan, Moskow memperjelas rencana invasi ke Ukraina.
Pernyataan Kemenlu AS itu berdasarkan, pergerakan militer Rusia di Belarus dekat perbatasan Ukraina.
"Ada rencana kemungkinan invasi. Selain itu, pergerakan militer Rusia memprovokasi krisis untuk serangan potensial," kata seorang pejabat Kemenlu AS.
Baca Juga: Beredar Kalender 2022 dengan Foto Petani Wanita Telanjang di Atas Traktor
Menurut pejabat itu, fakta memperlihatkan pasukan Rusia ke Belarus, memungkinkan tindakan militer lebih lanjut ke Ukraina.
"Atas kondisi itu, kami sangat waspada terhadap semua yang dilakukan Rusia," ucapnya yang dikutip rt.com.
“Kami prihatin di beberapa dimensi tentang Rusia yang menciptakan dalih untuk kemungkinan invasi,” tambahnya.
Pernyataan itu muncul saat ketegangan antara Rusia dan Ukraina tetap pada titik tertinggi sepanjang masa.
Dalam beberapa bulan terakhir, media Barat dan politisi menuduh Moskow memusatkan pasukan dan peralatan militer di perbatasan dengan Ukraina, diduga dengan maksud untuk melancarkan serangan dalam waktu dekat.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov telah membantah klaim tersebut, menyatakan bahwa Rusia hanya memindahkan angkatan bersenjatanya ke dalam wilayahnya sendiri.
Baca Juga: Tradisi Pernikahan Hantu, Influencer Cantik Bunuh Diri Disiarkan Langsung di Media Sosial China
Peskov juga membantah adanya rencana serangan besar besaran. Namun, menurut Amerika, invasi bisa saja terjadi.
“Presiden Putin menciptakan krisis ini dengan mengumpulkan 100.000 tentara Rusia di sepanjang perbatasan Ukraina," kata pejabat Kemenlu AS.
AS melihat pasukan Rusia memindahkan kekuatan ke Belarus selama akhir pekan. Ini bukan latihan atau gerakan pasukan biasa.
Baca Juga: Melihat Sosok Hantu, Remaja Malaysia Ini Kaget dan Tewas Karena Serangan Jantung
"Ini adalah unjuk kekuatan yang dirancang untuk menyebabkan atau memberikan dalih palsu untuk sebuah krisis karena Rusia merencanakan kemungkinan invasi,” ujar pejabat itu.
“Dan mari kita perjelas: Ini sangat berbahaya. Kami sekarang berada pada tahap di mana Rusia dapat, kapan saja, meluncurkan serangan ke Ukraina,” tegasnya
Rusia dan Belarus akan mengadakan latihan Union Resolve 2022 dari 10 hingga 20 Februari, sebagai bagian dari inspeksi kemampuan kedua negara untuk tanggapan bersama.
Baca Juga: Rumah Misterius di Sisi Tebing Tegak Lurus Pegunungan Dolomite, Siapa dan Bagaimana Membangunnya?
"Sebelum itu, kedua militer akan berlatih penempatan kembali pasukan dan menciptakan gugus tugas dalam waktu singkat ke arah yang berbahaya,” menurut kepala Departemen Kerjasama Militer Internasional Kementerian Pertahanan Belarusia, Oleg Voinov.
Selama latihan, mereka akan berlatih memperkuat perbatasan negara.***