ZONA PRIANGAN – Banyak foto beredar yang memperlihatkan anak-anak muda, bersama warga lainnya dengan berbagai usia, tengah memegang senjata sungguhan di ibukota Ukraina Kiev.
Sementara beberapa anak diberi replika senapan Kalashnikov dari kayu dan memperlihatkan bagaimana cara mengarahkan dan menembak musuh-musuhnya.
Mereka juga berlari melalui halang rintang di sebuah bekas pabrik, dan diberi latihan taktik militer dan pertolongan pertama.
Semua itu sebagai persiapan untuk menghadapi invasi yang mereka sebut “Perlawanan Total” dan mereka terancam oleh 127.000 pasukan Rusia yang kini bersiap di perbatasan.
Menurut sebuah survei oleh Institut Sosiologi Internasional Kiev (KIIS), setengah dari penduduk Ukraina (50,2%) mengatakan mereka akan melawan bila Rusia menyerang kota atau desa mereka.
Hal ini muncul saat PM Inggris Boris Johnson bersiap terbang ke Ukraina dan menyeru Vladimir Putin dengan harapan untuk mencegah terjadinya perang.
Baca Juga: Hadapi Rusia, Ukraina Dapat Dukungan dari Kanada, Justin Trudeau: Tambahan Tentara Segera Dikirim
Sejumlah pasukan Inggris yang digelar ke Eropa bisa saja bertambah, sementara senjata untuk pertahanan mungkin juga dikirim ke Estonia.
Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace juga tengah mengadakan pembicaraan dengan timpalannya di Moskow minggu ini.
Inggris juga siap memberi Ukraina senjata-senjata anti-tank, tetapi sekretaris luar negeri Liz Truss mengatakan ini sesuatu yang ‘mau tidak mau’ bahwa serdadu Inggris akan bertempur bersama Ukraina melawan Rusia.
Baca Juga: Rusia Akan Menghadapi Pertempuran Sulit sebab Ukraina Mendapat Dukungan dari Sejumlah Negara
Kepala Sekretaris Keuangan Simon Clarke mengatakan Inggris akan mengenakan sanksi pada bisnis dan orang-orang yang berkaitan dengan Putin jika Rusia menyerang.
Para lawan politik Putin telah berulang kali menyeru Barat untuk menekan uang Rusia, karena oligarki dan para pejabat Rusia memamerkan kekayaannya di Eropa.
“Kami sudah jelas bahwa jika Rusia melakukan aksi lebih jauh terhadap Ukraina, maka kami akan mengetatkan sanksi pada rejim ini dengan sasaran bisnis dan orang-orang yang berkaitan dekat dengan Kremlin,” kata Clarke kepada Sky News.
Sementara para pejabat Rusia mengatakan Barat digenggam oleh fobia-Rusia dan tidak punya hak untuk menasihati Moskow bagaimana beraksi setelah perluas NATO pasca kejatuhan Uni Soviet pada 1991, dan menciptakan kekacauan di Irak dan Suriah.***