Moskow Mulai Merasa Terancam Setelah Amerika Serikat Kerahkan 3.000 Tentara, Peskov: Rusia Akan Bereaksi

- 4 Februari 2022, 05:33 WIB
Latihan kesiapan tempur di distrik militer Barat Rusia.*
Latihan kesiapan tempur di distrik militer Barat Rusia.* /YouTube /Kementerian Pertahanan Rusia

ZONA PRIANGAN - Rusia mengaku merasa terancam dengan langkah Amerika Serikat (AS) yang mengerahkan 3.000 tentara ke Eropa.

Sebelummya, Presidean AS Joe Biden menyetujui pengiriman tentara AS ke Rumania, Polandia, dan Jerman.

Moskow mengklaim, pengiriman tentara AS itu sebagai bukti nyata ancaman diarahkan ke Rusia.

Baca Juga: Rusia Kerahkan Rudal Iskander, Sistem Pertahanan Udara S-400 dan Jet Tempur Dekat Perbatasan Ukraina

Juru bicara Presiden Rusia Vladimir Putin, Dmitry Peskov mengatakan, Kremlin mengkhawatirkan keamanan Rusia dan wajar jika memberi reaksi.

Sementara Sekretaris Pers Departemen Pertahanan AS, John Kirby mengatakan, pengiriman tentara sebagai tanggapan atas peningkatan kekutan Rusia dekat Ukraina.

"Presiden Joe Biden setuju mengirimkan tentara setelah melihat Rusia meningkatkan kekuatan di perbatasan Ukraina," ujar Kirby.

Baca Juga: Shio Kelinci Pendiam tapi Hidupnya Memuaskan, Shio Anjing Miliki Energi untuk Mendukung Karier

“Situasi saat ini menuntut kita memperkuat sikap pencegahan dan pertahanan di sisi timur NATO,” tegas Kirby.

“Presiden Biden telah menjelaskan bahwa Amerika Serikat akan menanggapi ancaman yang berkembang terhadap keamanan dan stabilitas Eropa. Komitmen kami terhadap Pasal Lima NATO dan pertahanan kolektif tetap kokoh,” ucapnya.

Namun, menurut Dmitry Peskov, pengumuman ini lebih lanjut memberikan daya tarik pada gagasan bahwa Rusia berada di bawah ancaman dari blok militer pimpinan AS.

Baca Juga: Misteri Brownies Hash, Tergeletak Sebulan di Kantor Pos, Ketika Dicicipi Para Tukang Pos Jadi Sempoyongan

"De facto AS terus meningkatkan ketegangan di Eropa," katanya kepada CNN yang dikutip rt.com.

Peskov menambahkan bahwa pengerahan itu adalah “bukti terbaik bahwa kami, sebagai Rusia, memiliki alasan yang jelas untuk khawatir.”

Komentar juru bicara Kremlin datang ketika Moskow tetap berkonsultasi dengan AS dan NATO mengenai kemungkinan kesepakatan tentang jaminan keamanan Eropa.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: RT.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah