Lukashenko mengamati, Ukraina tampaknya sangat enggan untuk berperang, mengacu pada pernyataan baru-baru ini oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
“Meskipun saya tidak berharap dia berperilaku seperti itu, [Zelensky] sudah mulai menangis 'Tidak, tidak, tidak akan ada perang, tidak ada perang,' dan seterusnya," ucap Lukashenko.
Baca Juga: Sosok Alien Terekam Kamera Penjelajah NASA di Mars, Terbaring di Batu Sambil Lakukan Pengamatan
Dikutip rt.com, Lukashenko berpendapat bahwa presiden Ukraina tampaknya tidak membenci seluruh masa lalu Uni Soviet.
Ditanya tentang masa depan Ukraina, Lukashenko mengatakan negara itu mungkin pada akhirnya tidak hanya menjadi sekutu, tetapi juga anggota Negara Persatuan, yang saat ini terdiri dari Rusia dan Belarus.
Dibentuk pada tahun 1999, Negara Kesatuan Rusia-Belarus awalnya meramalkan pembentukan kabinet bersama, parlemen dan pengadilan, serta lembaga-lembaga lain, yang secara efektif mengubah dua negara menjadi satu.
Baca Juga: UFO Kontak Senjata dengan Warga Desa Apiwtxa, Sejumlah Penduduk Terluka, Wanita Hamil Keguguran
Tak satu pun dari rencana ini yang terwujud sejauh ini, tetapi kedua negara menikmati kemitraan ekonomi dan politik yang mendalam, dengan rencana integrasi lebih lanjut diumumkan oleh Moskow dan Minsk tahun lalu.
Negara-negara lain juga dapat bergabung dengan organisasi tersebut. “Anda tahu, Belarusia sudah ada di sana, saya pikir ada pelajaran bagus untuk Kazakhstan,” katanya.***