ZONA PRIANGAN - Pesawat tempur Israel lakukan serangan mematikan ke Suriah, dekat ibu kota Damaskus.
Serangan Israel itu meminta korban jiwa, seorang tentara Suriah tewas dan lima terluka. Israel mengakui serangan itu sebagai balasan.
Sebelumnya, beberapa roket dari arah Suriah meluncur ke Israel utara, kata sumber militer Israel.
Roket itu meledak di udara tanpa dicegat oleh pertahanan udara Israel, tetapi mengaktifkan sirene peringatan di Umm al-Fahm, sebuah kota Palestina.
Serangan roket itu tidak meminta korban jiwa dan tak ada laporan kerusakan, karena roket meledak di udara.
Sementara tentara Israel menyerang fasilitas Suriah pada Rabu pagi menggunakan pesawat penargetan, termasuk "baterai radar dan anti-pesawat".
Baca Juga: Dr Li-Meng Yan Tahu Rencana Militer China Akan Gunakan Aerosol untuk Ganggu Persediaan Pangan Dunia
Kantor berita Suriah SANA mengatakan serangan rudal permukaan-ke-permukaan "dari arah Golan yang diduduki" terjadi pada pukul 01:10 (23:10 GMT pada hari Selasa) di sekitar Damaskus.
Dikutip Aljazeera, militer Israel mengatakan mereka menyerang sasaran di Suriah sebagai tanggapan atas serangan rudal anti-pesawat.
“Menanggapi rudal anti-pesawat yang diluncurkan dari Suriah tadi malam, kami baru saja menyerang target rudal darat-ke-udara di Suriah,” kata militer Israel dalam sebuah tweet.
Israel telah melancarkan ratusan serangan terhadap sasaran di dalam bagian Suriah yang dikuasai pemerintah selama dekade terakhir perang Suriah, tetapi pemerintahnya jarang mengakui atau membahas operasi semacam itu.
Tel Aviv mengatakan pihaknya menargetkan pangkalan kelompok bersenjata sekutu Iran, termasuk Hizbullah Lebanon, yang berperang di pihak pasukan Presiden Suriah Bashar al-Assad.
Pada tanggal 31 Januari tahun ini, pertahanan udara Suriah mencegat rentetan rudal Israel yang menargetkan sekitar ibukota yang mengakibatkan kerusakan material.
Baca Juga: Skater China Kelahiran California Zhu Yi Menangis Setelah Dibully Publik Tuan Rumah Karena Terjatuh
Israel menolak mengomentari serangan itu, yang dilaporkan oleh SANA.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang berbasis di Inggris mengatakan serangan itu menghantam pos-pos militer dan gudang senjata milik Hizbullah.***