WHO Catat Sekitar 130 Juta Kasus dan 500 Ribu Kematian Secara Global Akibat Varian Omicron

- 12 Februari 2022, 17:21 WIB
Ilustrasi tabung reaksi berlabel 'Tes Omicron varian Covid-19 positif', diambil 15 Januari 2022. WHO catat sekitar 130 juta kasus dan 500 ribu kematian secara global akibat varian Omicron.
Ilustrasi tabung reaksi berlabel 'Tes Omicron varian Covid-19 positif', diambil 15 Januari 2022. WHO catat sekitar 130 juta kasus dan 500 ribu kematian secara global akibat varian Omicron. /REUTERS/Dado Ruvic/Illustration/

“Itu membuat puncak-puncak sebelumnya terlihat hampir datar,” kata Maria Van Kerkhove.

"Kita masih berada di tengah pandemi ini. Semoga kita semakin mendekati akhir," tambahnya.

Baca Juga: Seulgi 'Red Velvet' Membuat Akun Instagram Khusus tentang Seni dan Fotografi

"Banyak negara belum melewati puncak Omicron mereka," ungkapnya.

Van Kerkhove mengatakan dia sangat prihatin bahwa jumlah kematian telah meningkat selama beberapa minggu berturut-turut.

"Virus ini terus berbahaya," ujarnya.

Baca Juga: Macron Tolak Tes COVID-19 Rusia dalam Perjalanan Pertemuan Bersama Putin karena Ketakutan Pencurian DNA

WHO melacak empat sub-garis keturunan Omicron. Sementara sub-strain BA.1 dominan, BA.2 lebih mudah menular dan diperkirakan menjadi penyebab meningkatnya kasus Omicron.

Van Kerkhove mengatakan sejauh ini tidak ada indikasi yang menunjukkan bahwa BA.2 mengakibatkan penyakit Covid yang lebih parah daripada BA.1, tetapi menekankan bahwa itu masih "hari-hari awal" dalam pengumpulan bukti.

Mahamud menambahkan, belum diketahui apakah seseorang bisa terinfeksi BA.1 dan BA.2 secara bersamaan.

Halaman:

Editor: Yurri Erfansyah

Sumber: AFP


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x