ZONA PRIANGAN - Tuduhan terhadap Rusia yang akan melakukan invasi ke Ukraina belum mereda. Tak heran ketegangan di Kiev meningkat.
Bahkan Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken di Dewan Keamanan PBB menyebut Rusia akan menggunakan senjata kimia.
Menurut Antony Blinken, ada beberapa kemungkinan yang dilakukan Rusia, mulai bendera palsu, serangan nyata hingga penggunaan senjata kimia.
Antony Blinken mengungkapkan, masih terlihat penumpukan tentara Rusia di perbatasan Ukraina.
"Mereka tidak mundur, sebaliknya bersiap untuk melancarkan serangan terhadap Ukraina dalam beberapa hari mendatang," kata Antony Blinken yang dikutip rt.com.
Dia juga mengklaim Rusia bermaksud untuk “membuat dalih” untuk menyerang, meskipun AS tidak tahu bentuk apa yang akan diambil.
“Itu bisa jadi apa yang disebut bom teroris palsu di dalam Rusia, penemuan kuburan massal, serangan pesawat tak berawak terhadap warga sipil, atau serangan palsu," ucap Blinken.
AS, Ukraina dan Rusia telah saling menuduh merencanakan bendera palsu di wilayah Donbass Ukraina timur yang disengketakan selama berbulan-bulan.
Pertama, Kementerian Pertahanan Rusia menunjuk pada keberadaan kontraktor militer swasta AS dan senjata kimia di lokasi tertentu pada bulan Desember.
Tiga minggu kemudian, CNN melaporkan bahwa Rusia merencanakan bendera palsu, mengutip mata-mata AS yang tidak disebutkan namanya.
Setelah itu, milisi wilayah Donetsk menerbitkan rincian lebih lanjut tentang apa yang mereka katakan sebagai rencana penyabot Ukraina untuk memprovokasi perang.
Washington telah mengklaim "invasi" Rusia yang akan datang sejak Oktober dan beberapa outlet di Barat bahkan mengutip mata-mata AS dan Inggris untuk menentukan tanggal serangan.***