Svidlo - penasihat kantor Volodymyr Zelensky - mengatakan "tentara bersenjata" memasuki gedung komite eksekutif dan memperkenalkan diri sebagai tentara Rusia.
"Mereka memberi tahu kami bahwa semua gedung administrasi berada di bawah kendali mereka dan bahwa mereka mengambil alih gedung komite eksekutif," tambahnya.
"Di bawah kendali orang-orang bersenjata, saya menganggap proposal ini tidak dapat diterima, jadi kami, sebagai semua anggota markas operasional, meninggalkan gedung komite eksekutif," ungkapnya.
"Hari ini Berdyansk berada di garis depan. Saya tidak tahu seperti apa besok, tapi saya pikir malam ini akan sangat, sangat sulit," ucapnya.
Itu terjadi setelah pasukan Putin gagal merebut kota kedua negara itu, Kharkiv, di mana The Sun menyaksikan mereka dipukul mundur dengan tank dan roket.
Baca Juga: Dari 3.500 Tentara Rusia yang Tewas di Ukraina Berasal dari Unit Berpengalaman Spetsnaz
Kepanikan telah menyebar ke 1,4 juta penduduk kota itu ketika para pejabat memerintahkan penguncian saat fajar.
Pihak berwenang mengkonfirmasi bahwa pasukan penyerang berada di dalam kota metropolis, yang terletak hanya 20 mil dari perbatasan Rusia.
Unit Rusia melancarkan gerakan menjepit ke kota dengan konvoi kendaraan lapis baja Tiger setelah penembakan sepanjang malam oleh roket Grad, peluru tank dan rudal Smerch telah gagal menghancurkan pasukan pemberani Ukraina.