ZONA PRIANGAN - Rusia mencanangkan target akan menyelesaikan operasi militer di Ukraina pada 2 Maret 2022.
Mantan Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Andrei Fedorov mengatakan, beberapa hari ke depan pasukan Kremlin melanjutkan serangan penuh.
Perintah awal Presiden Rusia, Vladimir Putin, kota-kota penting di Ukraina harus dikuasai pada awal Maret.
Baca Juga: Pilot Ukraina Dapat Julukan Ghost of Kiev, Jatuhkan 4 Pesawat Tempur Rusia Jenis MiG-29 Fulcrum
Andrei Fedorov mengaku tahu persis apa yang terjadi pada teman-temannya di Kiev dan kepemimpinan di Ukraina.
Fedorov berharap ada pembicaraan yang diumumkan antara kedua negara saat Moskow melanjutkan serangan skala penuh terhadap tetangganya.
“Seharusnya ada pembicaraan yang berlangsung tanpa prasyarat. Mereka siap untuk duduk dan berbicara, tetapi tanpa prasyarat,” katanya yang dikutip Aljazeera.
Baca Juga: Tentara Ukraina Bunuh Jenderal Magomed Tushaev yang Memimpin Pejuang Chechnya di Pertempuran Kiev
Ukraina dan Rusia telah sepakat untuk mengadakan pembicaraan di sebuah tempat dekat perbatasan Belarus, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan pada hari sebelumnya.
Pembicaraan itu, yang pertama diumumkan sejak Rusia melancarkan invasi skala penuh ke Ukraina pekan lalu.
Pembicaraan akan diadakan tanpa prasyarat dan merupakan hasil dari panggilan telepon antara Zelensky dan mitranya dari Belarus, kata pemimpin Ukraina itu.
Fedorov juga mengatakan perlawanan di Ukraina dan sanksi yang diberlakukan oleh Barat lebih kuat dari yang diprediksi Rusia sebelum kekerasan dimulai.
“Seperti yang saya katakan sekali … tolong, karena saya tahu Ukraina, tidak ada yang akan bertemu pasukan Rusia dengan bunga. Ini adalah kenyataan,” katanya kepada Al Jazeera.
Sekutu Barat Ukraina telah menjatuhkan sanksi yang belum pernah terjadi sebelumnya sebagai tanggapan atas invasi darat, laut dan udara Rusia.
Baca Juga: Di Kota Berdyansk, Pasukan Rusia Menguasai Pangkalan Angkatan Laut, Warga Bersembunyi Karena Takut
"Untuk pertama kalinya, Uni Eropa akan membiayai pembelian dan pengiriman senjata dan peralatan lainnya ke negara yang sedang diserang," kata Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, Minggu.
Dia mengatakan UE akan menutup wilayah udaranya untuk pesawat Rusia, termasuk jet pribadi oligarki Rusia.
Blok tersebut akan melarang jaringan televisi milik negara Rusia Russia Today dan kantor berita Sputnik.
Von der Leyen mengatakan ini untuk membuat mereka tidak dapat “menyebarkan kebohongan mereka untuk membenarkan perang Putin dan menabur perpecahan di Uni kita”.***