Pasukan Rusia Tembaki Pusat Nuklir Zaporizhzhia, jika Meledak Dampaknya 10 Kali Lebih Besar dari Chernobyl

- 4 Maret 2022, 11:24 WIB
Rekaman kamera pengintai menunjukkan pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia selama penembakan di Enerhodar.*
Rekaman kamera pengintai menunjukkan pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia selama penembakan di Enerhodar.* /Zaporizhzhya NPP /via Reuters

ZONA PRIANGAN - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky meminta negara Blok Barat turun tangan setelah pasukan Rusia menembaki pusat nuklir Zaporizhzhia.

Rekaman video memperlihatkan pusat nuklir Zaporizhzhia yang terbesar di Eropa mendapat serangan artileri pasukan Rusia.

Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba memperingatkan, dampak ledakan dari pusat nuklir Zaporizhzhia lebih dahsyat 10 kali lipat dari Chernobyl.

Baca Juga: Tentara Wanita Rusia Terkenal Cantik, Mereka Sudah Terlatih Melakukan Kamuflase Tidak Dikenali Lawan

“Jika meledak, itu akan menjadi 10 kali lebih besar dari Chernobyl!,” kata Dmytro Kuleba.

Serangan Rusia terhadap pusat nuklir Zaporizhzhia membuat Zelensky mengutuk strategi perang Vladimir Putin.

"Tentara Rusia telah menembaki PLTN Zaporizhzhia. Tidak ada negara kecuali Rusia yang pernah menembaki unit tenaga nuklir," ujar Zelensky.

Baca Juga: Petani di Kota Bashtanka Rebut Tank Rusia untuk Dijadikan Mainan, Wali Kota Dnipro: Tentara Kremlin Lari

"Untuk pertama kalinya dalam sejarah manusia, negara teroris menggunakan teror nuklir. Hanya tindakan Eropa segera yang dapat menghentikan pasukan Rusia,” ucapnya.

Zaporizhzhia menghasilkan seperempat dari listrik negara Ukraina. Salah satu dari enam reaktornya terbakar setelah penembakan itu, kata seorang juru bicara pabrik.

Dia menambahkan bahwa reaktor itu tidak beroperasi tetapi mengandung bahan bakar nuklir yang berbahaya.

Baca Juga: Kekayaan Vladimir Putin Mengalahkan Elon Musk dan Jeff Bezos, Toilet di Rumahnya Terbuat dari Emas Murni

Api akhirnya dapat dipadamkan dan pabrik diamankan, kata para pejabat Ukraina.

Petugas pemadam kebakaran tidak dapat mengakses lokasi potensi bencana karena mereka diserang oleh pasukan Rusia yang menyerbu Enerhodar, sebuah kota berpenduduk 53.000 yang terletak sekitar 400 mil barat daya Kiev.

“Kami menuntut agar mereka menghentikan tembakan senjata berat,” kata Andriy Tuz, juru bicara pabrik, dalam sebuah video yang diposting di Telegram.

Baca Juga: Pilot Ukraina Dapat Julukan Ghost of Kiev, Jatuhkan 4 Pesawat Tempur Rusia Jenis MiG-29 Fulcrum

"Ada ancaman nyata bahaya nuklir di stasiun energi atom terbesar di Eropa," tambah Andriy Tuz, yang dikutip nypost.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: nypost


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x