ZONA PRIANGAN - Wakil Presiden AS Kamala Harris mendapatkan kritik karena tertawa terbahak-bahak saat ditanyai soal nasib para pengungsi Ukraina. Momen yang tidak pantas terjadi pada konferensi pers bersama dengan Presiden Polandia Andrej Duda di Warsawa pada Kamis.
Seorang wartawan bertanya kepada Harris apakah Amerika Serikat akan menerima pengungsi Ukraina dan Presiden Duda "jika Anda meminta Amerika Serikat untuk secara khusus menerima lebih banyak pengungsi?"
Sebelum menjawab, Harris memandang Presiden Polandia untuk melihat apakah dia ingin merespons terlebih dahulu.
Baca Juga: 'Ikatan Cinta' Minggu 13 Maret 2022: Al-Andin dan Askara Pulang, Bu Rosa Menghilang, Nino Gelagapan
"Teman yang membutuhkan memang teman," katanya dari podium sebelum tertawa selama beberapa detik.
Andrej Duda kemudian mulai menanggapi, membenarkan bahwa Polandia memang meminta Harris untuk membantu mempercepat proses konsuler bagi para pengungsi Ukraina.
Harris mengatakan kedua pemimpin membahas beban di Polandia karena masuknya pengungsi Ukraina, tetapi tidak menjawab apakah AS akan menerima sejumlah pengungsi.
Tetapi para kritikus mengecam Wakil Presiden AS di Twitter, mengatakan topik itu bukan bahan tertawaan.
"Benar-benar tidak pantas dan tidak dapat diterima. Apa yang bisa ditertawakan???" tulis pemilik akun @garethn22.
"Kamala Harris sangat konsisten selama pidato langsungnya dengan pemimpin Polandia. Dia tertawa canggung. Sekali lagi," kata George Papadopoulos, penulis dan mantan anggota panel penasihat kebijakan luar negeri untuk kampanye kepresidenan Donald Trump 2016, berkomentar lewat akun Twitter-nya @GeorgePapa19.
"Mungkin harus menahan tawa di atas panggung ketika berbicara tentang krisis kemanusiaan yang belum pernah kita lihat dalam 80 tahun," kata pemilik akun @schaefflerc di kolom komentar.
Ternyata ini bukan pertama kalinya Harris kepergok menertawakan momen tak pantas. Ketika wartawan bertanya kepadanya tentang penarikan pasukan AS dari Afghanistan yang gagal oleh pemerintahan Biden pada tahun lalu, Harris memotong tawa mereka dan berkata, "Tunggu, tunggu - pelan-pelan, semuanya".
Sekitar 1,43 juta warga Ukraina telah melarikan diri ke Polandia sejak invasi Rusia dimulai pada 24 Februari. Selama waktu yang sama, lebih dari 291.081 warga Ukraina telah melarikan diri ke Rumania.
Secara total, lebih dari 2,3 juta orang telah meninggalkan Ukraina pada 10 Maret, menurut PBB, yang telah memperingatkan bahwa hingga lima juta orang telah melarikan diri. Itu akan menjadikannya krisis kemanusiaan terbesar di Eropa sejak Perang Dunia Kedua.***