Setelah Perang Usai, Rusia Masih Menyimpan Ancaman, Ini yang Paling Ditakutkan Warga Ukraina

- 19 Maret 2022, 13:42 WIB
Warga Ukraina memasang karung pasir sebagai penghalang pasukan Rusia.*
Warga Ukraina memasang karung pasir sebagai penghalang pasukan Rusia.* /Reuters/

ZONA PRIANGAN - Konflik Rusia-Ukraina tidak hanya menimbulkan masalah pada saat ini, tapi juga bisa bertahun-tahun ke depan.

Di antara masalah yang mengerikan, yakni adanya bom dan ranjau yang belum meledak. Kondisi itu bisa membahayakan kehidupan masa depan.

Menteri Dalam Negeri Ukraina, Denys Monastyrsky mengatakan, setelah perang selesai ada masalah serius yang dihadapi Ukraina.

Baca Juga: Prancis, Inggris, Jerman dan Italia Pasok Senjata ke Rusia, Kini Digunakan Vladimir Putin Menyerang Ukraina

"Pasukan Rusia melepaskan bom dan ranjau, saat ini belum meledak. Itu sangat berbahaya," kata Denys kepada The Associated Press.

Menurut Denys, diperlukan waktu bertahun-tahun bagi Ukraina untuk menjinakkan bom yang tidak meledak setelah invasi Rusia.

Denys Monastyrsky menjelaskan, Ukraina akan membutuhkan bantuan Barat untuk mengatasi tugas besar itu setelah perang usai.

Baca Juga: Tentara Vladimir Putin Sulit Bersembunyi, Rudal Javelin dan Stugna-P Hancurkan Konvoi Tank Rusia

“Sejumlah besar peluru dan ranjau telah ditembakkan ke Ukraina dan sebagian besar belum meledak, mereka tetap berada di bawah puing-puing dan menimbulkan ancaman nyata,” kata Denys

“Butuh waktu bertahun-tahun, bukan berbulan-bulan, untuk meredakannya. Ukraina pasti butuh bantuan Barat,” ucap Denys yang dikutip Aljazeera.

Sementara, untuk memperbaiki pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia, Ukraina mengirimkan sejumlah ahli.

Baca Juga: Hindari Wajib Militer yang Akan Dikirim ke Perang Ukraina, Pemuda Rusia Pilih Kabur ke Luar Negeri

Kantor berita Interfax Ukraina melaporkan, perusahaan energi nasional menurunkan sejumlah spesialis untuk perbaikan sejumlah kerusakan.

Tiga dari lima saluran listrik rusak atau terputus setelah pasukan Rusia mengambil alih pembangkit tersebut, yang terbesar dari jenisnya di Eropa, pada 4 Maret.

Badan Energi Atom Internasional sebelumnya mengungkapkan, Ukraina telah mengatakan bahwa saluran tersebut harus bekerja awal minggu depan.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah