Wali Kota Ini Jadi Target Penculikan Pasukan Vladimir Putin tapi Dia Tidak Kenal Rasa Takut

- 26 Maret 2022, 20:21 WIB
Sadovyi berpose untuk foto selama wawancara dengan Reuters di Lviv.*
Sadovyi berpose untuk foto selama wawancara dengan Reuters di Lviv.* /Reuters /Matthias Williams

ZONA PRIANGAN - Selama invasi Rusia, posisi wali kota di Ukraina rentan penculikan. Dua wali kota sudah menjadi korban, diculik pasukan Vladimir Putin.

Risiko penculikan pun dirasakan Wali Kota Lviv, Andriy Ivanovych Sadovyi. Namun dia pantang surut, justru mengobarkan perlawanan.

Menurut Andriy Ivanovych Sadovyi, dia termasuk yang menjadi target Vladimir Putin dan Presiden Rusia itu ingin memasang 'boneka' di Lviv.

Baca Juga: Kremlin Malu-malu Menyatakan Menyerah, Pasukan Rusia Ditarik Mundur Konsentrasi di Donbass

“Saya tidak punya waktu untuk takut. Sejak awal saya sudah sadar akan menjadi target," kata Sadovyi kepada The Post melalui telepon.

"Biarkan musuh takut pada kita," tambahnya.

Sejak invasi Rusia dimulai, Sadovyi menghabiskan hari-harinya dengan sibuk di antara pertemuan dengan pemerintah nasional, pejabat lokal, pengungsi, diplomat asing, dan memperbarui pers.

Terletak di dekat perbatasan Polandia, Lviv yang memiliki populasi 717.000, menjadi salah satu sasaran tembak Rusia.

Baca Juga: Operasi Biloxi: Empat Jet Typhoon Inggris Terbang ke Atas Laut Hitam Mendekati Perbatasan Ukraina

Pada 18 Maret, serangan udara Rusia menghantam fasilitas perbaikan pesawat hanya empat mil dari pusat kota.

Rudal lain di dekat kota di Pusat Penjaga Perdamaian dan Keamanan Internasional Yaroviv menewaskan 35 orang beberapa hari sebelumnya, kata para pejabat.

“Kami memiliki lebih dari 6.000 tempat perlindungan bom di kota.” kata Sadovy.

Baca Juga: Rudal Stinger Ukraina Tembak Jatuh Jet Tempur Rusia di Izyum, Dua Pilot Selamat Gunakan Parasut

Sadovyi mengatakan, dia memperkirakan perang akan berlangsung berbulan-bulan – dan konflik akan membara lebih lama.

“Saya pikir fase aktif perang akan berlangsung selama beberapa bulan,” ucap Sadovyi, seraya memprediksi hasil akhir yang menguntungkan bagi negaranya.

"Terang selalu menang atas kegelapan. Semakin jelas bagi semua orang di seluruh dunia bahwa Rusia adalah negara Nazi dan mereka melakukan kejahatan mereka di sini secara real time," katanya.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: nypost


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x