Pasukan Vladimir Putin Terjepit di Kherson, Pejabat Pentagon: Mereka Tidak Sekokoh di Awal Invasi

- 27 Maret 2022, 19:17 WIB
Sebuah truk dan tank militer terlihat di jalan Kherson, Ukraina pada 1 Maret 2022.*
Sebuah truk dan tank militer terlihat di jalan Kherson, Ukraina pada 1 Maret 2022.* /Reuters/

ZONA PRIANGAN - Seiring pernyataan pejabat militer Rusia yang akan konsentrasi di Donbass, pasukan Kremlin di Kherson makin terjepit.

Kini tentara Ukraina melakukan serangan balik ke Kherson dan Mykolaiv, membuat pasukan Rusia yang akan mundur cuma bisa bertahan.

Pasukan Vladimir Putin yang semula memegang kendali di Kherson mulai kehabisan amunisi dan tinggal menunggu waktu tentara Ukraina untuk berkuasa.

Baca Juga: Pejabat Pentagon: Posisi Pasukan Vladimir Putin Kini Hanya Mempertahankan Apa yang Mereka Miliki

Pejabat Pentagon Amerika Serikat mengatakan, masuknya tentara Ukraina ke Kherson itu menandai untuk pertama kalinya pasukan Rusia terusir.

"Pasukan Rusia sudah kehilangan kendali. Mereka tampaknya tidak sekokoh di awal invasi," ujar pejabat Pentagon kepada wartawan.

"Ukraina mencoba untuk mengambil Kherson, tetapi kami berpendapat bahwa Kherson sebenarnya adalah wilayah yang diperebutkan lagi," ungkapnya.

Baca Juga: Inggris Menahan Dua Jet dan Satu Helikopter Rusia, Itu Terkait Invasi Vladimir Putin ke Ukraina

Jika pasukan Ukraina berhasil merebut kembali Kherson, itu akan menjadi perkembangan yang signifikan atas konflik yang terjadi.

Menurut pejabat Pertahanan AS itu, pasukan Kremlin bisa melupakan segalanya termasuk rencana ke Odessa.

"Serangan balik Ukraina membuat mereka serba sulit. Pasukan Rusia terjepit di tengah," ucapnya yang dikutip ABC News.

Baca Juga: Pasukan Rusia Rebut Kota Slavutych, Tiga Pekerja Pembangkit Nuklir Tewas, Yuri Fomiche: Kami Masih Melawan

Mundur dan konsentrasi di Donbass merupakan pilihan terbaik bagi pasukan Vladimir Putin yang telah berjuang selama 1 bulan.

Mereka sudah putus asa, gagal menaklukan Kiev, yang semula ditargetkan bisa menyerah dalam hitungan hari.

"Mereka menempatkan prioritas dan upaya mereka di timur Ukraina dan di sana masih banyak pertempuran sengit," kata pejabat Pentagon itu.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: ABC News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x