Pesawat Supersonik Tupolev Tu-22M3M Rusia Sangat Ditakuti NATO, Sempat Muncul Menghancurkan Kharkiv Ukraina

- 31 Maret 2022, 12:22 WIB
Tupolev Tu-22M3 menjatuhkan bom selama kontes udara.*
Tupolev Tu-22M3 menjatuhkan bom selama kontes udara.* /Reuters/

ZONA PRIANGAN - Tupolev Tu-22M3M merupakan pesawat supersonik Rusia yang cukup disegani NATO. Aksinya sangat mematikan.

NATO menyebut pesawat itu sebagai Backfire. Pada tahun 2018, Tupolev Tu-22M3M sudah dimodernisasi.

Tupolev Tu-22M3M membawa rudal supersonik, yang dapat bergerak dengan kecepatan ribuan mil per jam dan menghindari sistem pertahanan rudal konvensional.

Baca Juga: Jet Tempur Rusia Jatuh Tertembak Rudal Pasukan Vladimir Putin, Tanda Tidak Ada Koordinasi

Saat Vladimir Putin perintahkan invasi ke Ukraina, Tupolev Tu-22M3M sempat terlihat dan memporak-porandakan sejumlah wilayah.

Pesawat tempur itu sebelumnya digunakan selama perang di Suriah, berangkat dari Rusia dan terbang di atas Iran dan Irak untuk mencapai sasarannya dengan presisi dan akurasi yang mematikan.

Viktor Bondarev, kepala Komite Pertahanan dan Keamanan Rusia, mengatakan: “Pembom ini, bersama Tu-160 dan Tu-95, memastikan keunggulan penerbangan strategis jarak jauh Rusia.

Baca Juga: 4 Pesawat Tempur Rusia Kabur Dikejar Dua Jet JAS 39 Gripen, Ketahuan Bawa Nuklir di Wilayah Pulau Gotland

Pembom jarak jauh Tu-22M3 terbukti sangat efisien di Suriah. Operasinya selalu membawa hasil.

Pembom digunakan pada tahap awal konflik Ukraina. Pada 28 Februari, Angkatan Udara Ukraina mengklaim di Facebook bahwa Rusia menyerang daerah pemukiman di Kharkiv, Ukraina menggunakan pesawat pengebom TU-22M3M berteknologi tinggi.

Rusia juga dilaporkan menggunakan rudal hipersonik awal bulan ini. Ini adalah salah satu rudal tercepat di dunia.

Baca Juga: Hasil Pembicaraan di Turki, Ukraina Tampaknya Mengikuti Permintaan Rusia untuk Jadi Negara Netral

Dipasang pada pembom TU-22M3M, mereka dapat bergerak hingga 21.000 mph sehingga hampir tidak mungkin bagi sistem anti-pesawat untuk menghentikan mereka agar tidak mengenai target mereka.

Militer Rusia mengatakan mereka menggunakan rudal hipersonik Kinzhal untuk menghancurkan gudang amunisi bawah tanah di Delyatyn, Ivano-Frankivsk Oblast, menurut outlet berita lokal Zvezda yang dikutip Daily Star.

Rudal hipersonik dapat dimuat dengan hulu ledak nuklir dan menyerang di mana saja di Bumi dari luar angkasa dalam hitungan menit.

Baca Juga: Saking Banyaknya yang Hancur dan Disita, Jadi Lebih Mudah mendata Senjata Rusia yang Masih Utuh

Baik China dan Rusia dilaporkan sedang mengerjakan teknologi hipersonik untuk mengatasi sistem pertahanan rudal anti-balistik.

China dilaporkan menguji roket 'Long March' Agustus lalu yang membawa 'kendaraan luncur hipersonik' ke orbit.

Meskipun rudal itu meleset dari sasarannya sejauh 32 km, tes tersebut menunjukkan "kemajuan menakjubkan" yang telah dibuat China.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Daily Star


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x