Pasukan Rusia Tembak Warga di Belakang Kepala dengan Tangan Terikat, Tentara Ukraina Rebut 30 Kota

- 3 April 2022, 16:25 WIB
Seorang pekerja layanan pemakaman menemukan mayat seorang warga sipil saat serangan Rusia di Ukraina berlanjut, di desa Nova Basan, wilayah Chernihiv, 1 April.*
Seorang pekerja layanan pemakaman menemukan mayat seorang warga sipil saat serangan Rusia di Ukraina berlanjut, di desa Nova Basan, wilayah Chernihiv, 1 April.* /Reuters /Serhii Nuzhnenko

ZONA PRIANGAN - Tentara Ukraina mengklaim telah memegang kendali di 30 kota termasuk menguasai wilayah Kiev.

Itu merupakan pengumuman pertama kalinya, setelah pasukan Vladimir Putin melakukan invasi pada 24 Januari 2022.

Wakil Menteri Pertahanan Ukraina, Hanna Malyar menulis di Facebook: “Seluruh wilayah Kiev dibebaskan dari penjajah.”

Baca Juga: Pasukan Vladimir Putin Hujani Odessa dengan Rudal, Warga yang Sedang Berpesta Kemenangan Jadi Panik

Walau merebut kembali 30 kota, Ukraina harus menanggung kerusakan fasilitas dan infrstruktur, selain korban warga sipil.

Para pejabat Ukraina juga mengingatkan warga untuk hati-hati karena pasukan Rusia meninggalkan sejumlah ranjau.

Di sejumlah kota dengan mudah ditemukan bangkai peralatan rusia, mulai dari tank baja, peluncur roket, dan truk militer.

Baca Juga: Hadapi Ancaman Rusia, Inggris Siap Gunakan Senapan 'Pembuat Janda', Muntahkan 8.000 Peluru per Menit

Suasana mengerikan terlihat di Kota Bucha, lusinan mayat tergeletak berserakan di jalan-jalan.

Tentara Ukraina menggunakan kabel untuk menarik mayat warga sipil dari jalanan karena takut pasukan Rusia membiarkan mereka terjebak.

Wali Kota Bucha Anatoliy Fedoruk mengatakan pihak berwenang di sana telah menguburkan 280 orang di kuburan massal dan mengatakan para korban termasuk wanita serta seorang anak laki-laki berusia 14 tahun.

Baca Juga: Gempuran Tentara Ukraina Tewaskan Komandan Brigade Serangan Udara Rusia, Korban Dimakamkan di Ryazan

"Semua orang ini ditembak, dibunuh, di bagian belakang kepala," kata Fedoruk yang dikutip Aljazeera.

Di satu jalan di Bucha, AFP melaporkan melihat sedikitnya 20 mayat, termasuk satu dengan tangan terikat.

Paspor Ukraina yang terbuka tergeletak di tanah di sebelahnya, sementara dua orang lainnya memiliki kain putih yang diikatkan di lengan atas mereka.

Baca Juga: Misi Gagal, Sebanyak 37 Anggota Resimen Parasut Pengawal ke-331 Rusia Tewas oleh Tentara Ukraina

AFP mengatakan semua mengenakan pakaian sipil – mantel musim dingin, jaket atau atasan olahraga, jeans atau celana joging, dan sepatu olahraga atau sepatu bot.

Menteri Luar Negeri Inggris Liz Truss mengatakan dia terkejut dengan kekejaman di Bucha dan menyuarakan dukungan untuk penyelidikan Pengadilan Kriminal Internasional atas potensi kejahatan perang di Ukraina.

Rusia membantah menargetkan warga sipil dan menolak tuduhan kejahatan perang.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x