Teknologi Pertahanan AS Tertinggal dari China, Perang di Ukraina Bisa Berlangsung Bertahun-tahun

- 6 April 2022, 07:42 WIB
Milley mengatakan kepada anggota parlemen bahwa dia terus mendukung pengembangan rudal jelajah berkemampuan nuklir yang diluncurkan dari laut (SLCM-N).
Milley mengatakan kepada anggota parlemen bahwa dia terus mendukung pengembangan rudal jelajah berkemampuan nuklir yang diluncurkan dari laut (SLCM-N). /Tangkapan layar/Mailonline/Navy Public Affairs Support Elem

ZONA PRIANGAN - Perwira militer paling senior AS pada hari Selasa menyampaikan peringatan serius bahwa dunia menjadi lebih tidak stabil, meningkatkan kemungkinan konflik mematikan antara AS dan kekuatan dunia lainnya.

Ketua Kepala Staf Gabungan Jenderal Mark Milley juga berbeda pandangan dengan Gedung Putih atas keputusannya untuk membatalkan rencana peluncuran rudal nuklir baru yang diluncurkan dari laut.

Milley mengatakan AS dan sekutunya harus mempersiapkan perang di Ukraina yang akan berlangsung selama bertahun-tahun.

Milley muncul dengan tokoh militer senior lainnya di hadapan Komite Angkatan Bersenjata di parlemen untuk membahas usulan anggaran $773 miliar yang diusulkan Pentagon untuk tahun depan.

Baca Juga: Tentara Bayaran Wagner Terlihat di Donetsk Membawa Senapan AK-15, Lebih dari Seribu Telah Dikerahkan

Dia melakukannya dengan latar belakang perang Rusia di Ukraina, dan hampir setiap hari memperingatkan bahwa China sedang melenturkan ototnya di Indo-Pasifik dan di seluruh dunia, tulis Dailymail, 5 April 2022.

"Amerika Serikat berada pada titik perubahan geo-strategis yang sangat kritis dan bersejarah," katanya.

'Kita memasuki dunia yang menjadi lebih tidak stabil dan potensi konflik internasional yang signifikan antara kekuatan-kekuatan besar meningkat, bukan menurun.

Baca Juga: 'Ikatan Cinta' Rabu 6 April 2022: Nino Kalah Telak Dihajar oleh Al Lewat Jalur Hukum, Ricky Tersenyum

'Amerika Serikat perlu mengejar strategi yang jelas untuk menjaga perdamaian melalui kemampuan kekuatan yang tidak ambigu dibandingkan dengan Republik Rakyat China dan Rusia.'

Halaman:

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: Dailymail.co.uk


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x