Rusia Akhirnya Mengakui Telah Kehilangan Tentara dalam Jumlah Besar Selama Invasi di Ukraina

- 8 April 2022, 02:54 WIB
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov.*
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov.* /Sky News/

Dua wilayah itu yang biasa disebut Donbass, sebagian telah dikuasai oleh separatis yang didukung Rusia sejak 2014.

Ini menyusul kecaman internasional atas eksekusi nyata warga sipil di jalan-jalan Bucha, sebuah kota di barat laut ibu kota Ukraina, Kiev, yang direbut kembali dari pasukan Rusia.

Rusia mengatakan pihaknya meluncurkan apa yang disebutnya "operasi militer khusus" pada 24 Februari untuk demiliterisasi dan "denazifikasi" Ukraina.

Baca Juga: Drone Ini Pernah Membunuh Jenderal Iran, Kini Digunakan Tentara Ukraina untuk Menakuti Rusia di Donbass

Dikutip Express, Kiev dan sekutu Baratnya menolak itu sebagai dalih palsu untuk invasi pasukan Vladimir Putin.

Menteri Luar Negeri Liz Truss mengatakan Rusia sekarang menjadi "paria global" setelah pemungutan suara PBB untuk menangguhkan negara Vladimir Putin dari Dewan Hak Asasi Manusia PBB.

Dia berkata: "tindakan biadab rezim Putin di Ukraina dan semakin banyaknya bukti kejahatan perang berarti Rusia tidak dapat lagi memiliki kursi" di Dewan Hak Asasi Manusia.

Baca Juga: Serangan Pasukan Rusia di Donbass Mulai Menelan Korban, Gubernur Donetsk: 4 Warga Sipil Tewas di Vuhledar

Majelis Umum PBB memberikan suara 93 banding 24 untuk menangguhkan Rusia dari badan hak asasi manusia, dengan 58 abstain.***

Halaman:

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Express


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x