Hadapi Tentara Beraliran Neo Nazi, Ukraina Gunakan Sistem Pertahanan S-300, Amerika Transfer Rudal Patriot

- 9 April 2022, 02:53 WIB
Ukraina telah meminta bantuan militer kepada negara-negara NATO, termasuk peralatan pertahanan udara.*
Ukraina telah meminta bantuan militer kepada negara-negara NATO, termasuk peralatan pertahanan udara.* /Reuters /Maxim Shemetov

ZONA PRIANGAN - Serangan gelombang kedua Rusia diperkuat oleh tentara Grup Wagner dan Rusich yang beraliran Neo Nazi.

Untuk mengantisipasi gempuran pasukan Vladimir Putin di wilayah timur, Ukraina pun tidak mau kalah menggunakan senjata baru.

Selain menerima bantuan dari Republik Ceko berupa tank dan howitzer, Ukraina punya sistem pertahanan udara S-300.

Baca Juga: Rusia Pastikan Finlandia dan Swedia Mengalami Kehancuran Seperti Ukraina, Akan Ada Tragedi Mengerikan

Senjata itu baru saja dikirim dari Slovakia. Itu berarti makin banyak negara anggota NATO yang berada di belakang Ukraina.

Walau mengakui telah telah memberikan sistem pertahanan udara S-300 ke Ukraina, Perdana Menteri Eduard Heger mengelak jika Slovakia terlibat perang dengan pasukan Kremlin.

Dalam sebuah posting di Facebook, Heger mengatakan sumbangan baterai anti-pesawat buatan Soviet tidak berarti bahwa Uni Eropa dan anggota NATO telah bergabung dalam konflik dengan Rusia.

Baca Juga: Pasukan Belarus Serbu Ukraina dengan Alasan Operasi Khusus Membebaskan Sopir Truk

“Saya dapat mengonfirmasi bahwa Republik Slovakia telah menyumbangkan sistem pertahanan udara S-300 ke Ukraina, mengikuti permintaan bantuan Ukraina,” tulis Heger yang dikutip Aljazeera.

“Sumbangan sistem tidak berarti bahwa Republik Slovakia telah menjadi bagian dari konflik bersenjata di Ukraina,” tambahnya.

Ukraina telah mengimbau negara-negara Barat untuk bantuan militer, termasuk peralatan pertahanan udara, untuk membantu mengusir serangan militer Moskow.

Baca Juga: Proyek Denazifikasi Rusia Akan Berlanjut ke Anggota NATO, Negara Ukraina Nanti Akan Dihapus

Pada hari Jumat, Amerika Serikat mengatakan akan mengirim sistem senjata baru ke Ukraina setelah pertemuan para menteri luar negeri NATO di Brussels setuju untuk mempercepat pengiriman senjata sebagai tanggapan atas invasi Rusia.

Didesak oleh Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba untuk mengakhiri penundaan yang didorong oleh birokrasi, Menteri Luar Negeri Antony Blinken mengatakan AS dan 30 negara lainnya mengirim senjata ke Ukraina dan bahwa proses itu akan diintensifkan.

Blinken menambahkan AS telah setuju untuk mengirim ke Kiev berupa sistem anti-pesawat, senjata anti-tank dan kendaraan lapis baja.

Baca Juga: Perang di Ukraina Mencapai Titik yang Sangat Berbahaya, Kekuatan Pasukan Rusia Sudah Terkumpul Lagi

Pekan lalu, pejabat Pentagon mengatakan tidak semua persenjataan yang dijanjikan Presiden Joe Biden ke Ukraina pada pertengahan Maret, termasuk S-300, telah dikirimkan.

Celeste Wallander, asisten menteri pertahanan untuk urusan keamanan internasional, mengatakan pada sidang kongres: “Kami telah fokus untuk mendapatkan negara-negara yang memiliki sistem warisan Soviet termasuk sistem S-300, yang memiliki suku cadang, dan rudal."

Pada hari Jumat, Biden mengatakan pemerintahannya telah setuju untuk "memposisikan ulang sistem rudal Patriot AS ke Slovakia" untuk memungkinkan transfer S-300 pemerintah Slovakia ke Ukraina.

Baca Juga: Pasukan Rusia Diperkuat Tentara Neo Nazi, Anggota Rusich Suka Memotong Telinga Tentara Ukraina

“Untuk memungkinkan transfer ini dan memastikan keamanan Slovakia yang berkelanjutan, Amerika Serikat akan memposisikan ulang sistem rudal Patriot AS ke Slovakia,” kata Biden dalam sebuah pernyataan.

Pada bulan Maret, Slovakia mengatakan akan memberikan sistem pertahanan ke Ukraina hanya dengan syarat menerima pengganti untuk menghindari celah keamanan NATO.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x