Vladimir Putin Perintahkan Jenderal Ini untuk Menguasai Donbass, Bahaya Akan Ada Penggunaan Senjata Kimia

- 10 April 2022, 17:27 WIB
Konvoi lapis baja pasukan pro-Rusia selama konflik Ukraina-Rusia di luar kota Volnovakha yang dikuasai separatis di wilayah Donetsk.
Konvoi lapis baja pasukan pro-Rusia selama konflik Ukraina-Rusia di luar kota Volnovakha yang dikuasai separatis di wilayah Donetsk. /Reuters/

ZONA PRIANGAN - Salah satu petinggi militer Rusia yang sangat ditakuti, yakni Kapten Jenderal Aleksandr Dvornikov.

Jenderal kepercayaan Vladimir Putin itu mendapat julukan Jagal Suriah. Dia cukup keras menjalankan taktit perang di Suriah.

Aleksandr Dvornikov terbilang sukses membantu kepentingan Presiden Suriah Bashar al-Assad dalam perang saudara.

Baca Juga: Rudal Javelin Kembali Hancurkan Tank Baja T-72B Pasukan Vladimir Putin di Wilayah Chernihiv

Perintah dari Aleksandr Dvornikov untuk perang bisa mencakup penggunaan senjata kimia dan serangan udara tanpa pandang bulu.

Menurut laporan intelijen, Aleksandr Dvornikov sering menggunakann taktik bumi hangus di wilayah musuh. Tak peduli ada korban sipil.

Saat ini Dvornikov diberi kepercayaan sebagai Komandan Distrik Militer Selatan Rusia. Dia diminta Putin untuk menguasai wilayah Donbass, Ukraina, lapor The Sun.

Baca Juga: Penembak Jitu Inggris dengan Mudah Menghabisi Tentara Kremlin, Matthew: Taliban Lebih Hebat

Itu artinya, kubu Ukraina harus siap-siap menghadapi serangan yang lebih brutal dari pasukan Kremlin.

Rusia memang sekarang mengalihkan perhatiannya ke wilayah timur Ukraina. Pasukan dikumpulkan kembali untuk menyatukan kekuatan.

Citra satelit Maxar yang baru dirilis yang dikumpulkan pada hari Jumat menunjukkan konvoi kendaraan militer sejauh 13 kilometer menuju selatan ke wilayah Donbass melalui kota Velykyi Burluk di Ukraina.

Baca Juga: Suaminya Ditembak, Wanita Ukraina Ini Diperkosa Berulang Kali oleh Tentara Rusia di Depan Anaknya

Analis militer Barat mengatakan busur wilayah di Ukraina timur berada di bawah kendali Rusia, dari Kharkiv, kota terbesar kedua Ukraina di utara hingga Kherson di selatan.

Itu terjadi setelah serangan fatal di stasiun kereta api Ukraina Timur yang menyebabkan banyak orang terbunuh.

Gubernur Ukraina Donetsk, Pavlo Kyrylenko, mengatakan jumlah korban tewas di stasiun kereta Kramatorsk telah meningkat menjadi 52 - termasuk lima anak-anak.

Baca Juga: Tentara Kremlin Perkosa Gadis 16 Tahun dan Nenek 78 Tahun di Tepi Sungai Ingulets Wilayah Kryvyi Rih

Sekitar 4.000 orang, kebanyakan dari mereka lansia, wanita dan anak-anak, berada di stasiun kereta api ketika serangan rudal itu terjadi, kata Wali Kota Oleksander Honcharenko.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: The Sun


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x